Beberapa waktu pengamat, Hendri Satrio menilai jika Prabowo tidak mengubah penampilan maka dapat dikalahkan dengan Joko Widodo. Karena itu, Sandiaga Uno turut menanggapi soal Prabowo Subianto yang diminta ganti kostum tersebut.
Sandiaga mengatakan, masyarakat justru tidak ingin Prabowo merubah kostum khasnya. Sebab kebanyakan warga menginggat Prabowo dengan pakaian yang kerap digunakan saat ini.
"Saya pakaikan waktu FGD sama data, Pak Prabowo dipotret-potret dengan baju-baju yang lain, kita ubah-ubah tuh. Masyarakat nggak ada yang mau. Maunya Pak Prabowo pakai baju itu, sudah melekat di kepala mereka, kan kita selalu cek, kita cek pakai data, Prabowo yang seperti apa yang masyarakat inginkan," jelasnya di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Ia menambahkan, keinginan masyarakat soal kostum Prabowo itu sudah sesuai data. Sandi juga bilang, berubah atau tidaknya kostum Prabowo tidak mempengaruhi karakter capres nomor urut 02 itu.
"Data-data kita menunjukkan bahwa masyarakat sudah terpatri Pak Prabowo mau pakai baju apa pun tidak akan mengubah karakternya," katanya.
Di Pilpres 2019, Prabowo sesekali merubah kostumnya, meski kembali lagi ke pakaian khasnya berkelir putih maupun safari cokelat. Saat hari ulang tahunnya, Prabowo sempat mengenakan kemeja warna biru. Menurut Sandiaga, komposisi kostum Prabowo itu sempat disukai masyarakat.
"Nah, begitu kita coba, masyarakat bilang, sekali-kali boleh pakai baju itu. Biru kan warna kampanye kita, tim kampanye kita yang ingin sejuk, ingin teduh," ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait: