Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Empat Tahun Jokowi-JK, Darmin: Ekonomi Tumbuh Melambat

Empat Tahun Jokowi-JK, Darmin: Ekonomi Tumbuh Melambat Kredit Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki usia empat tahun pemerintahan Jokowi-JK, fundamental ekonomi makro Indonesia diklaim sehat dan kuat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan di tengah situasi ketidakpastian global, perekonomian nasional tetap tumbuh meski melambat.

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu mengatakan pertumbuhan ekonomi dari tahun 2014  hingga  2017 meningkat namun dengan kecepatan pelan.

"Sekarang sampai semester 1, pertumbuhan 5,17%. Dalam situasi ekonomi dunia yang sedang terjadi gangguan dan gejolak, maka dapat diakui bahwa perekonomian kita membaik ," Kata Darmin dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Lebih jauh dari itu, Darmin mengatakan indikator-indikator yang lebih dalam dari sekedar pertumbuhan ekonomi yaitu tingkat kemiskinan mencapai posisi terbaik yaitu 9,82%.

"Rasio gini juga membaik yaitu sekitar 7-8 tahun terakhir. Angkanya adalah 0,389. Tingkat pengangguran juga posisi terbaik, terlihat konsisten menurun yaitu 5,13%. Tingkat inflasi dapat dikendalikan, dulu inflasi double digit, dan dalam periode 4 tahun terakhir kinerjanya jauh lebih stabil yaitu angkanya 3,5%. Pemerintah mampu mewujudkan inflasi renndah disekitar kita," tambahnya.

Darmin juga menilai kinerja fiskal jelas makin menguat.

"Ia mengakui Memang 2-3 tahun lalu ada kelemahan, terutama kegiatan ekonomi sektor riil. Namun demikian pemerintah  terus membangun infrastruktur. Ada banyak mengkritik utang jaman pemerintahan ini angkanya tinggi. Tapi kini dibarengi pertumbuhan ekonomi yang stabil," jelasnya.

Sedangkan jika diukur dengan indeks ketahanan pangan, Indonesia mengalami indeks yang cukup menggembirakan.

"Sebab dari tahun 2016 indeksnya 71, kemudian menurun menjadi 69 lalu menjadi 65. Kalau dilihat dari indeksnya sendiri 63,6. Indonesia memang masih agak kalah dengan Malaysia, Thailand , Vietnam. Yang perlu dicatat indeks elektabliitasi, yang menyangkut kesejahteraan masyarakat. Kita sudah jauh membaik karena sekarang sudah diangka 97,50," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: