Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Partai Gerindra menepis tudingan rencana penjemputan Habib Rizieq Syihab oleh capres Prabowo Subianto merupakan cara murah meraup suara umat Islam menjelang Pilpres 2018 mendatang.
Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra, Andre Rosiade, mengatakan tidak ada salahnya dengan pernyataan Prabowo soal penjemputan Habib Rizieq. Bahkan mengangap aneh komentar yang dilayangkan oleh kubu Jokowi-Ma'ruf.
"Aneh ini saudara Inas, takut Pak Prabowo mengambil inisiatif membela WNI yang dicekal. Apa salahnya?" katanya di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Ia menambahkan, rencana bantuan Prabowo untuk Habib Rizieq merupakan hal yang biasa. Ia mengungkit kisah saat Prabowo membantu TKI Wilfrida Soik agar bebas dari ancaman hukuman mati di Malaysia.
"Ingat nggak kasus WNI di Malaysia yang mau dihukum mati. Pak Prabowo menyewa pengacara 1 juta dolar, akhirnya Alhamdulillah Wilfrida Soik bisa lepas dan bisa pulang. Di mana peran pemerintah Jokowi? Nol besar. Jadi ini bukan hal pertama yang dilakukan Pak Prabowo," jelasnya.
Karena itu, Andre mempertanyakan peran pemerintah Indonesia untuk membantu kepulangan Habib Rizieq ke Tanah Air. Bahkan mengingatkan politisi Hanura, Inas agar tak terlalu sibuk mengomentari Prabowo.
"Kalau memang peduli, jemput Habib Rizieq. Beri bantuan hukum agar bisa pulang ke Indonesia," ujarnya.
Ketua DPP Hanura, Inas Nasrullah sebelumnya mengomentari niatan Prabowo Subianto untuk menjemput Habib Rizieq Syihab sebelum Pilpres 2019. Menurut Hanura, hal itu bentuk keputus-asaan Prabowo-Sandiaga Uno.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim
Tag Terkait:
