Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

3 Cara Berinovasi Bisnis di Abad ke-21

3 Cara Berinovasi Bisnis di Abad ke-21 Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Siapa pun yang hidup di zaman legenda seperti Henry Ford, Alexander Graham Bell, Thomas Edison, dan Albert Einstein dapat dimaafkan jika memikirkan segala sesuatu yang dapat ditemukan telah diciptakan. Tentu saja, jika kita berhenti di sana, kita tidak akan memiliki komputer atau internet. Abad yang lalu dari sejarah kita berdiri sebagai bukti kecerdikan manusia dan kegigihan kita untuk membuat segalanya lebih baik.

Sementara inovasi masih dimungkinkan, banyak yang berubah. Penemuan Ford tidak diragukan lagi digembar-gemborkan sebagai suatu keajaiban yang singkat. Minivan, hibrida, dan mobil listrik bermuatan secara tidak langsung telah memaksa pengusaha dan pemilik bisnis untuk berevolusi pandangan mereka tentang inovasi.

Berikut adalah beberapa cara yang telah terbukti untuk memanfaatkan inspirasi itu untuk mempertahankan atau membangun perusahaan:

1. Kemudahan beban tanggung jawab

Banyak orang bekerja lebih dari satu pekerjaan untuk memenuhi semua tanggung jawab keuangan mereka. Ini menyulitkan untuk menyulap pekerjaan dan tugas keluarga.

Meski begitu, pergeseran ini telah menciptakan peluang bisnis: industri jasa-tugas. Bisnis-bisnis ini ada untuk membuat hidup orang lebih mudah. Layanan bervariasi mulai dari yang luar biasa hingga yang biasa.

2. Memfasilitasi operasi bisnis

Dalam kata-kata  CEO Cova Gary Cohen: “Dalam menjalankan bisnis, Anda akan menemukan bahwa ada fungsi dan tanggung jawab yang perlu Anda lakukan untuk memastikan kelancaran dan optimalnya bisnis Anda. Layanan ini biasanya sedemikian rupa sehingga meskipun pendapatan mereka tidak meningkat, tidak menangani mereka pasti akan terbukti lebih mahal untuk Anda."

Perusahaan pihak ketiga mengurus banyak fungsi-fungsi ini. Software-as-a-servic (Saas) perusahaan seperti Dropbox membantu orang menyelamatkan dokumen bisnis penting di cloud. Banyak bisnis kecil, khususnya, bergantung pada perangkat lunak penggajian dan akuntansi seperti QuickBooks atau sistem integrasi pembayaran seperti PayPal dan Square.

3. Tawarkan pengalaman

Sering kali, keluhan orang tentang suatu produk atau layanan kurang terkait dengan kualitas barang atau bantuan yang diterima dibandingkan dengan bagaimana solusi itu disampaikan.

Hotel, misalnya, adalah bagian besar dari industri perhotelan. Orang-orang menginap di hotel dengan berbagai alasan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir tren yang aneh muncul: Mereka yang memulai perjalanan santai untuk berlibur atau jalan-jalan tidak menyukai ide menginap di hotel. Mereka ingin menyerap atmosfer, budaya, dan bahasa. Singkatnya, mereka ingin merasakan bagaimana rasanya menjadi bagian dari komunitas.

Namun, sebuah hotel penuh dengan pengingat bahwa mereka adalah pengunjung. Tidak demikian halnya dengan pengalaman home-hospitality, yang pemiliknya mencantumkan rumah utama atau properti liburan mereka dengan agen penyewaan pihak ketiga. Airbnb,  Acmehouse dan HomeAway memenuhi kebutuhan ini secara internasional dan lokal sambil menawarkan berbagai pengalaman yang mungkin di masing-masing wilayah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: