Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Musim Hujan Datang, Ujian Pertama untuk Anies Baswedan (2)

Musim Hujan Datang, Ujian Pertama untuk Anies Baswedan (2) Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menurut Rohmat, seorang petugas Unit Pengelola Kebersihan Badan Air Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, lebih dari 100 truk sudah mengangkut puluhan ton sampah. Itu dari beberapa kali hujan pada pekan lalu. Sampahnya juga berbagai jenis , mulai ranting pohon, plastik, kayu yang berukuran cukup besar hingga sampah rumah tangga. Proses pemindahan sampah dari pintu air Manggarai dilakukan dengan alat berat sehingga memudahkan petugas untuk mengambil sampah.

Pintu air Manggarai adalah simpul aliran aliran terpenting. Tersumbatnya pintu air ini akan menyebabkan banjir di Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Karena itu menjaga pintu air ini dari sumbatan sampah dan menjamin kelancaran aliran air saat hujan adalah sangat penting. Kalau sampah di pintu air Manggarai tidak segera diangkut maka pintu air akan tersumbat dan air akan meluap ke permukaan.

Sampah yang diangkut dari pintu air Manggarai tersebut dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat. Upaya itupun mendapat apresiasi dari warga yang bertempat tinggal di sekitar pintu air Manggarai. Salah satunya, Mahmudin yang mengatakan daerah Jalan Tambak sekitar pintu air Manggarai tidak terkena dampak banjir tetapi ketika debitnya meningkat, sampah menyumbat aliran air di sungai kemudian air meluap ke permukiman warga.

Di kawasan Jalan Tambak ini lokasinya memang cukup tinggi sehingga jarang terkena banjir. Tetapi permasalahan yang sering dihadapi, yaitu air meluap ketika debit air pintu air Manggarai tinggi, kemudian tersumbat sampah. Mahmudin juga mengatakan masalah sampah di pintu air Manggarai sudah bisa ditangani cukup cepat oleh Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Sebab jika debit air di pintu air Manggarai meluap, airnya bisa keluar dari sela gorong-gorong di sekitar permukiman warga.

Normal Untuk sementara warga jakarta bisa lega karena adanya upaya serius mengantisipasi banjir. Apalagi meski telah beberapa kali hujan, debit air di pintu air ini masih normal. Petugas Dinas Sumber Daya Air (DSDA) DKI Jakarta, Jamal mengatakan, debit air di pintu air Manggarai masih dalam batas normal, yaitu siaga 4 dengan ketinggian 700 centimeter (cm).

Debit air di pintu air Manggarai hingga 24 Oktober 2018 masih dalam batas normal. Namun petugas tetap waspada dan selalu berkoordinasi serta berkomunikasi dengan petugas jaga di Bendungan Katulampa Bogor. Apabila debit air Sungai Ciliwung di Bendungan Katulampa Bogor tinggi maka petugas jaga di pintu air Manggarai bisa bergerak cepat mengantisipasi hal tersebut.

Kondisi di Katulampa adalah simpul perkembangan untuk Jakarta. Ketinggian debit air di sana akan menjadi patokan terjadi-tdaknya banjir di Jakarta. Bahkan bisa diperkirakan jam mulai terjadinya banjir di Jakarta. Dengan demikian, koordinasi dan komunikasi antara penjaga pintu air Manggarai dengan penjaga di Bendungan Katulampa sangat penting.

Menghadapi musim hujan ini, DSDA DKI Jakarta terus memantau perkembangan debit air di pintu air Manggarai. Apabila debit air meningkat, penjaga pintu air Manggarai akan memberikan informasi kepada masyarakat Jakarta untuk selalu waspada.

Kalau debit air meningkat dan berpotensi terjadi banjir, penjaga pintu air Manggarai akan menginformasikan kepada warga untuk waspada. Apabila akhirnya terjadi bencana banjir untuk mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman. Tak berlebihan kiranya apabila warga menyandarkan harapan yang demikian besar terhadap upaya mengantisipasi banjir. Karena pengalaman telah terukir betapa tersiksanya terkena musibah banjir.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: