Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prancis Ingin Turun Tangan Tangkap Eksekutor Jamal Khashoggi

Prancis Ingin Turun Tangan Tangkap Eksekutor Jamal Khashoggi Kredit Foto: Reuters/Osman Orsal
Warta Ekonomi, Riyadh -

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyatakan kepada Raja Salman dalam sebuah panggilan telepon pada hari Rabu (23/10/2018) bahwa Paris, dalam koordinasi dengan para mitranya, dapat mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Khashoggi, pihak istana Elysee melaporkan.

Namun, reaksi Prancis atas kematian Khashoggi realtif lembut karena Paris mencoba mempertahankan pengaruhnya di Riyadh dan melindungi hubungan komersial yang mencakup penjualan energi, keuangan, dan senjata.

Dari tahun 2008 hingga 2017, Arab Saudi adalah pembeli senjata Perancis terbesar kedua, dengan transaksi senilai 11 miliar euro (US$12,7 miliar), termasuk 1,5 miliar euro tahun lalu, seperti dilansir dari Channel NewsAsia, Kamis (25/10/2018).

Arab Saudi pertama membantah keterlibatan dalam penghilangan Khashoggi, tetapi seorang pejabat Saudi akhirnya menghubungkan kematiannya pada 2 Oktober dengan upaya yang gagal untuk mengembalikan Jamal Khashoggi ke kerajaan.

Turki telah menepis upaya Saudi untuk menyalahkan operasi ilegalĀ  dan mendesak kerajaan untuk melakukan investigasi bagi mereka yang bertanggung jawab atas kematian Khashoggi.

Direktur CIA Gina Haspel, yang juga berangkat ke Turki pada Senin lalu, mendengarkan rekaman audio dari interogasi dan pembunuhan Khashoggi, orang-orang yang akrab dengan pertemuannya di sana mengatakan kepada Washington Post.

Juru bicara CIA dan intelijen Turki menolak mengomentari ulasan Haspel tentang rekaman itu.

Inggris yang juga pemasok senjata utama ke kerajaan, yang kemudian menggambarkan pernyataan Riyadh sebagai sebuah penjelasan yang kurang kredibilitas.

Perdana Menteri Theresa May mengatakan pada Rabu (24/10/2018) bahwa Inggris akan mencegah semua tersangka dalam pembunuhan memasuki negara itu, tak lama sebelum dia berbicara dengan Raja Salman.

Administrasi Trump dan industri pertahanan AS terus berupaya untuk menyelamatkan beberapa transaksi aktual dalam paket penjualan senjata senilai US$110 miliar untuk Saudi Arabia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Bagikan Artikel: