Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Respons Menteri Industri Malaysia Terkait Pernyataan Najib Razak Soal Ekspor Sawit

Ini Respons Menteri Industri Malaysia Terkait Pernyataan Najib Razak Soal Ekspor Sawit Kredit Foto: Reuters
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Teresa Kok telah meminta Najib Razak untuk stop membuat orang-orang menjadi bingung terkait dengan pernyataan soal ekspor minyak sawit Malaysia setelah pemilihan umum Malaysia ke-14, dengan mengatakan bahwa ia harus melihat gambaran yang lebih besar.

Menteri Industri Primer Malaysia tersebut juga mengatakan bahwa statistik perdagangan ekspor dari Januari hingga September 2018 menunjukkan bahwa ekspor minyak sawit Malaysia meningkat 3,6% menjadi 18,27 juta ton dibandingkan dengan 17,63 juta ton untuk periode yang sama pada tahun 2017.

Kok mengatakan bahwa komoditas yang diperdagangkan atau berorientasi ekspor seperti minyak sawit dan semua minyak, dan lemak nabati lainnya mengalami pasang surut dalam harga dan ekspor.

"Volatilitas ekspor di pasar komoditas telah dialami selama beberapa tahun terakhir dan minyak sawit belum terhindar dari perubahan pasar, sementara harga juga merupakan hasil dari pasar global," tuturnya dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (24/10/2018), seperti dilansir dari The Star, Kamis (25/10/2018).

Dia menanggapi Najib yang mempertanyakan mengapa ada perbedaan besar dengan Indonesia dalam ekspor minyak sawit sejak pemilihan umum Malaysia pada bulan Mei lalu, dimana najib melihat Pakatan Harapan telah mengambil alih pemerintah federal.

Eks perdana menteri Malaysia itu juga mengatakan bahwa ekspor komoditas untuk Indonesia telah meningkat setiap bulan dibandingkan dengan tahun lalu, sedangkan untuk Malaysia itu telah jatuh.

Kok mengatakan bahwa Najib harus akrab dengan alasan dan faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor dan harga minyak sawit yang meliputi perubahan siklikal global dalam permintaan dan penawaran, perayaan, kelebihan stok, serta ekonomi global.

Dia mengatakan bahwa meskipun demikian, industri minyak sawit Malaysia terus menunjukkan ketahanannya sepanjang tahun ini, bahkan dalam menghadapi penurunan harga komoditas global.

Kok menambahkan bahwa dia yakin jika volume ekspor minyak sawit hingga akhir 2018 akan lebih tinggi dari level 2017.

“Kepercayaan ini didasarkan pada upaya yang sedang dilakukan oleh Kementerian Industri Primer dan lembaga-lembaganya, Dewan Minyak Sawit Malaysia dan Dewan Minyak Sawit Malaysia, untuk mengintensifkan langkah-langkah dalam memperluas pasar ekspor Malaysia.

"Dan komitmen ini juga akan memastikan bahwa pasar minyak sawit tradisional volume tinggi akan membuat comeback yang kuat, terutama pada awal 2019," pungkas Kok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: