Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Stabil Saat BI Tahan Suku Bunga, Namun Minyak Melemah

Rupiah Stabil Saat BI Tahan Suku Bunga, Namun Minyak Melemah Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warta Ekonomi, Medan -

Rupiah stabil terhadap Dolar pasca Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di level 5.75% pada bulan Oktober. Namum sayangnya, harga minyak melemah.

Research Analyst Forextime, Lukman Otunuga mengatakan, BI sudah meningkatkan suku bunga sebanyak lima kali sejak pertengahan Mei, sehingga langkah ini melegakan bagi para pengambil kebijakan. Rupiah sudah kehilangan hampir 11% nilainya terhadap Dolar di tahun berjalan, dan ini menjadikan Rupiah sebagai salah satu mata uang paling lemah di wilayah ini. 

"Ekspektasi tetap tinggi bahwa BI akan meningkatkan suku bunga di bulan November menjelang kenaikan suku bunga Fed yang diperkirakan terjadi di bulan Desember," katanya, Kamis (25/10/2018).

Kenaikan suku bunga mungkin dapat membantu stabilitas Rupiah, namun juga mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Para trader teknikal akan terus mengamati bagaimana USDIDR bereaksi di kisaran Rp15.200 pekan ini.

"Dolar tetap menjadi mata uang safe haven, namun penurunan berulang kali di pasar saham AS selama beberapa pekan terakhir menjadi alasan bagi trader untuk kembali beralih ke Yen Jepang dan Emas," ujarnya.

Untuk harga minyak merosot karena tekanan jual besar kemarin. karena aksi jual di pasar saham memicu kekhawatiran mengenai potensi penurunan pertumbuhan permintaan minyak. 

"Indikasi bahwa Arab Saudi tidak akan menggunakan minyak sebagai "senjata" sehubungan dengan ketegangan politik dewasa ini juga mendorong trader untuk menjual minyak," katanya.

Berbagai faktor risiko geopolitik menimbulkan kekhawatiran mengenai ketidakstabilan global dan ketidakpastian eksternal lainnya juga berisiko membuat permintaan minyak menurun, jadi tidak mengejutkan apabila minyak mentah akan tetap melemah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: