Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produksi Nikel Menurun, Vale Indonesia Klaim Tetap Untung

Produksi Nikel Menurun, Vale Indonesia Klaim Tetap Untung Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Makassar -

PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan pencapaian kinerja tidak diaudit untuk triwulan III 2018. Perseroan itu mengklaim tetap untung meski produksi nikel mengalami penurunan. Vale Indonesia mencatat produksi nikel dalam matte sebesar 18.193 metrik ton dengan penjualan mencapai US$205 juta pada triwulan III tahun ini. 

"Saya senang mengumumkan pada triwulan III 2018 yang menguntungkan dikarenakan harga penjualan yang lebih tinggi,” kata Nico Kanter selaku CEO dan Presiden Direktur Vale Indonesia dalam keterangan persnya kepada Warta Ekonomi. 

"Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, produksi nikel dalam matte dan pengiriman nikel matte masing- masing sekitar 4% dan 1% lebih rendah. Namun, pendapatan sedikit lebih tinggi, karena harga realisasi rata-rata lebih tinggi pada triwulan III 2018," sambung Nico. 

Lanjut dia, Vale Indonesia akan tetap fokus dalam mengoptimalisasikan kapasitas produksi serta, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya. 

Dari sisi operasi, Nico menjelaskan produksi pada triwulan III 2018 berada di bawah rencana sebagai akibat dari aktivitas pemeliharaan yang tidak direncanakan. Itu dilakukan untuk mengatasi masalah operasional yang teridentifikasi dan juga untuk memastikan keselamatan operasi kami. 

"Kami dapat memajukan jadwal pemeliharaan yang sebelumnya direncanakan pada triwulan III 2018 menjadi triwulan IV 2018 dan tidak berharap akan adanya tambahan aktivitas pemeliharaan yang besar hingga akhir tahun," ucapnya. 

Vale Indonesia diketahui telah merevisi target produksi nikel pada 2018. Terjadi penurunan hingga 2.000 metrik ton, dari target semula 77.000 metrik ton menjadi 75.000 metrik ton. Penurunan target produksi tahun ini disebabkan adanya aktivitas pemeliharaan yang tidak direncanakan pada triwulan III 2018. 

"Karena aktivitas pemeliharaan pada triwulan III 2018 yang tidak terencana ini, kami merevisi target produksi menjadi 75.000 (metrik) ton pada 2018. Itu turun dari target sebelumnya 77.000 (metrik) ton," pungkasnya. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: