Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polisi Turunkan 7 Ribu Personel Amankan Aksi Bela Tauhid

Polisi Turunkan 7 Ribu Personel Amankan Aksi Bela Tauhid Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ribuan personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan kegiatan Aksi Bela Tauhid digelar di Jakarta hari ini.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono, mengatakan untuk mengamankan aksi bela tauhid, pihaknya menurunkan personel gabungan sebanyak 7.633 orang.

"Aksi pembakaran bendera HTI, 7.633 personel gabungan (diturunkan)," ujarnya di Jakarta, Jumat (26/10/2018).

Aksi Bela Tauhid tersebut akan berlangsung di depan Kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Kemko Polhukam), Jl Medan Merdeka Barat, yang rencananya bakal berlangsung pukul 13.00 WIB siang nanti.

"Surat pemberitahuan sudah ada kami terima untuk besok (26/10), pukul 13.00 WIB, di Menkopolhukam sasarannya," jelasnya.

Argo menyebut kemungkinan massa yang hadir dalam aksi tersebut sebanyak 1.000 orang. Dengan titik kumpul yakni di Patung Kuda (kawasan Monas).

"Sekitar 1.000 orang yang akan melaksanakan kegiatan sesuai dengan surat pemberitahuan," katanya.

Sebelumnya tersebar berita soal akan adanya aksi Bela Tauhid di Jakarta. Seruan itu diunggah di media sosial dan aplikasi percakapan. Aksi itu terkait dengan adanya kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh oknum Banser di Garut, Jawa Barat. Video kejadian itu sempat viral di media sosial.

Sebelumnya, polisi menyatakan bendera bertulisan kalimat tauhid yang dibakar itu adalah bendera HTI yang telah dinyatakan terlarang oleh pemerintah. Polisi telah mengamankan pembawa bendera yang diduga menjadi penyusup di Hari Santri Nasional yang diadakan di Garut, Jawa Barat tersebut.

Gerakan Pemuda Ansor sebelumnya juga menegaskan bendera bertuliskan tauhid yang dibakar personel organisasinya, Barisan Ansor Serbaguna (Banser), merupakan bendera HTI. Meski begitu, GP Ansor menyesalkan pembakaran tersebut karena seharusnya bendera itu diserahkan kepada polisi. Ansor juga meminta maaf bila kasus itu menimbulkan kegaduhan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Bagikan Artikel: