Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BBCA: Kinerja Keuangan BBCA Alami Pertumbuhan Neraca yang Sehat

BBCA: Kinerja Keuangan BBCA Alami Pertumbuhan Neraca yang Sehat Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) melaporkan bahwa kinerja keuangan konsolidasian untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2018. Pertumbuhan kinerja tersebut ditandai dengan pertumbuhan neraca yang sehat. 

Wakil Presiden Direktur BBCA, Eugene K. Galbraith, mengungkapkan bahwa pada periode sembilan bulan pertama tahun 2018 ini, portofolio kredit BBCA naik 17,3% yoy menjadi Rp516 triliun, sedangkan dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh 11,4% yoy menjadi Rp477 triliun. 

“Kredit usaha, baik kredit investasi maupun modal kerja mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi. Kredit korporasi meningkat 23,3% yoy menjadi Rp199,2 triliun; kredit komersial dan UKM meningkat 17,6% yoy menjadi Rp176,4 triliun; kredit konsumer meningkat 9% yoy menjadi Rp139,9 triliun dengan perincian kredit kepemilikan rumah meningkat 9,4% yoy menjadi Rp86,3 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 7,7% yoy menjadi Rp41,5 triliun. Selain itu, outstanding kartu kredit turut meningkat 10,9% yoy menjadi Rp12,1 triliun,” jelas Eugene dalam keterbukaan informasi yang diterima di Jakarta, Jumat (26/10/2018). 

Sementara itu, pertumbuhan CASA menjadi Rp477 triliun merupakan komposisi dari peningkatan dana giro sebesar 12,7% yoy menjadi Rp163,1 triliun dan peningkatan dana tabungan sebesar 10,8% yoy menjadi Rp313,7 triliun. Namun, terdapat penurunan sebesar 6,4% yoy menjadi Rp137,1 triliun pada dana deposito. 

“Meskipun mengalami penurunan secara yoy, dana deposito kembali meningkat sejak Maret 2018 sejalan dengan tren kenaikan suku bunga deposito. Dengan demikian, seluruh dana pihak ketiga tumbuh sebesar 6,9% yoy menjadi Rp613,9 triliun di akhir September 2018,” tambah Eugene. 

BBCA menutup periode sembilan bulan pertama tahun 2018 dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 9,9% yoy menjadi Rp18,5 triliun, sedangkan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya meningkat 10,1% menjadi Rp45,9 triliun. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: