Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Minta Oleh-Oleh ke Kerabat yang Mau Liburan, Kenapa? Simak Ya...

Jangan Minta Oleh-Oleh ke Kerabat yang Mau Liburan, Kenapa? Simak Ya... Kredit Foto: Unsplash/Mantas
Warta Ekonomi, Jakarta -

Oleh-oleh? Sepertinya itu sudah menjadi salah satu tradisi di Indonesia. Ketika ada kerabat yang berpergian, atau berlibur ke suatu tempat yang jauh dari tempat tinggalnya, pasti ada saja orang yang berkata, "oleh-oleh dong" atau "jangan lupa ya oleh-olehnya".

Entah hanya basa-basi atau sungguh-sungguh meminta oleh-oleh, hal itu sudah menjadi kebiasaan di masyarakat Indonesia. Tapi, pernah terpikirkan tidak sih dari sudut orang yang berpergian itu ketika dimintai oleh-oleh? Kira-kira apa ya yang mereka rasakan?

Sebenarnya ketika orang memutuskan untuk berpergian, jalan-jalan ke luar kota atau luar negeri bukan berarti kerabat kita itu memiliki banyak uang dan bisa membawakan kita oleh-oleh yang banyak. Mereka harus memikirkan biaya akomodasi selama liburan, makan, tempat tinggal, dan printilan-printilan lainnya.

Sebelum kita meminta untuk dibawakan oleh-oleh, meskipun itu hanya menjadi pemanis dibalik kata, "hati-hati", ada baiknya kita memikirkan beberapa hal berikut, berdasarkan kutipan dari Instagram @halotiketid. Jangan sampai pikiran kerabat kita yang ingin berlibur terganggu dengan ucapan, "oleh-oleh" kita, ya.

Kondisi Keuangan

Ketika kita meminta oleh-oleh, apa pernah terlintas dipikiran kita tentang kondisi keuangan kerabat kita itu? Entah uang yang mereka milki pas-pasan atau bahkan kurang atau mungkin juga mereka memiliki tabungan lebih. Jika kondisi keuangan mereka pas-pasan atau malah jadi kurang, itu tandanya mereka harus merelakan uangnya digunakan untuk diluar rencana. Secara otomatis, keadaan seperti ini akan menjadi beban.

Ketentuan Jumlah Bagasi Pesawat

Nah, bagaimana kalau ternyata mereka ini gemar berbelanja ketika liburan? Berarti aman dong kalau dimintain oleh-oleh? Eits, belum tentu. Kita juga harus mempertimbangkan jumlah bagasi pesawat. Bisa jadi mereka bela-belain buat bawa barang sedikit agar muat untuk masuk ke kabin, apa kita masih tega jika membiarkan teman kita itu memesan bagasi hanya demi pesanan oleh-oleh kita?

Menguras Banyak Waktu

Untuk mencari oleh-oleh pesananmu berarti mereka membutuhkan waktu lebih, kan? Duh, mungkin waktu yang mereka punya untuk berlibur hanya sedikit, apa kita masih tega mengganggu waktunya yang sudah ia rencanakan jauh-jauh hari itu hanya untuk membelikanmu oleh-oleh? Seharusnya sih, tidak ya..

Penyakit Sosial

Kalau kita kebiasaan meminta oleh-oleh atau nitip barang kepada kerabat yang mau pergi berlibur, mereka akan mengecapmu sebagai orang yang "nitipan". Jika banyak telinga yang mendengar julukanmu itu, bisa-bisa kamu jadi public enemy. Hih, seram ya.

Jadi, bagaimana? Apa kita masih tega berbasa-basi meminta oleh-oleh kalau enggak menitipkan uang ke kerabat kita yang berpergian? Jangan sampai basa-basimu itu jadi beban bagi mereka ya, mereka hendak berlibur untuk melepas penat, bukan menambah penat.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: