Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar AS Melemah Meski Ekonomi Kuartal III Lebih Baik

Dolar AS Melemah Meski Ekonomi Kuartal III Lebih Baik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, New York -

Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu WIB, 27/10/2018), meskipun Departemen Perdagangan AS melaporkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan untuk kuartal ketiga 2018.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,33 persen menjadi 96,3530 pada pukul 15.00 waktu setempat (1900 GMT).

Indeks dolar AS sempat naik ke 96,860 di sesi pagi didukung data ekspansi ekonomi yang kuat.

Namun, para investor segera membeli yen Jepang untuk melindungi risiko-risiko di tengah kejatuhan terus menerus di pasar saham Wall Street.

Pasar saham AS mengalami minggu yang volatil. Saham-saham AS ditutup lebih rendah pada Jumat (26/10), memangkas kenaikan di sesi sebelumnya karena laba dari beberapa nama besar teknologi mengecewakan investor.

Dow Jones Industrial Average turun 296,24 poin atau 1,19 persen, menjadi 24.688,31 poin. S&P 500 turun 46,88 poin atau 1,73 persen, menjadi 2.658,69 poin. Indeks Komposit Nasdaq turun 151,12 poin atau 2,06 persen, menjadi 7.167,21 poin.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1410 dolar AS dari 1,1359 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2830 dolar AS dari 1,2815 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7093 dolar AS dari 0,7085 dolar AS.

Dolar AS dibeli 111,83 yen Jepang, lebih rendah dari 112,58 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9969 franc Swiss dari 1,0004 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3090 dolar Kanada dari 1,3078 dolar Kanada.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Fajar Sulaiman

Bagikan Artikel: