Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tol Suramadu Gratis, Demokrat: Terima Kasih Jokowi

Tol Suramadu Gratis, Demokrat: Terima Kasih Jokowi Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggratiskan tol jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) tidak membuat kubu oposisi beranggapan kontras. Hal itu berbeda dengan tanggapan Partai Demokrat yang mengucapkan terima kasih pada Jokowi atas kebijakan tersebut.

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, mengucapkan selamat kepada rakyat Madura atas kebijakan Presiden Jokowi yang memaksimalkan kinerja dan kerja keras pendahulunya yakni Susilo Bambang Yudhoyono dalam menghubungkan  Pulau Jawa dengan Pulau Madura.

"Jembatan Tol Suramadu akhirnya digratiskan oleh Presiden Jokowi. Kerja keras SBY, akhirnya semakin dimanfaatkan bagi Madura. Kami ucapkan selamat kepada rakyat Madura," ujarnya di Yogyakarta, Minggu (28/10/2018).

"Kami juga menyampaikan terimakasih kepada Presiden Jokowi. Apa yang digagas dan dibangun presiden pendahulunya, bisa ditindaklanjuti dengan kebijakan menggratiskan Jembatan Suramadu. Terimakasih pak Jokowi," tambahnya.

Ia menjelaskan, satu hal yang harus diketahui masyarakat Indonesia atas Jembatan Suramadu adalah sejak awal Bung Karno (Soekarno) pernah bercita cita menyatukan dan menghubungkan Jawa dengan Madura.

"Pada era Soeharto, gagasan itu pernah disikapi meski belum bisa diwujudkan," katanya.

Menurutnya, belum direalisasikannya pada masa Soeharto dimungkinkan teknologi belum memumpuni. Kemudian kepemimpinan terus berganti hingga pada masa presiden Megawati, tanggal 20 Agustus 2003 meresmikan tiang pancang pertama proyek tersebut, namun pembangunan terhenti.

"Era pemerintahan SBY dan solusi pembiayaan pun terselesaikan. Selain dana APBN juga menyertakan  biaya pinjaman dari Cina sebesar 45% dari total biaya dan 55% dari APBN," jelasnya.

Peresmian penggratisan tol Suramadu tersebut, lanjut Ferdinand, justru menghilangkan kerja keras SBY. Padahal rakyat Madura tahu yang membangun Suramadu era presiden SBY.

"Narasi negatif kepada kinerja SBY dibangun demi kepentingan politik," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Irfan Mualim
Editor: Irfan Mualim

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: