Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aksi Minum Wedang Uwuh, Bantul Masuk MURI

Aksi Minum Wedang Uwuh, Bantul Masuk MURI Kredit Foto: Cahyo Prayogo
Warta Ekonomi, Yogyakarta -

Aksi minum minuman tradisional "wedang uwuh" oleh 8.888 orang di Lapangan Desa Trimulyo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pecahkan rekor dan dicatat pada Museum Rekor Indonesia, Minggu. "Pemecahan rekor MURI minum 'wedang uwuh' ini sebagai wujud kami untuk mangayubagyo penetapan wedang uwuh sebagai Warisan Budaya Tak Benda asli Indonesia," kata panitia penyelenggara kegiatan Dwi Karti Handayani disela kegiatan.

Minum Wedang Uwuh massal oleh sebanyak 8.888 peserta yang iikuti Bupati Bantul Suharsono tersebut diselenggarakan pemerintah daerah bersama pihak terkait dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 2018.

Menurut dia, wedang uwuh yang dalam bahasa Indonesia berarti 'minuman sampah' merupakan minuman tradisional khas Imogiri Bantul yang populer di Yogyakarta. Minuman yang mengandung rempah-rempah ini biasanya diminum untuk menghangatkan badan.

Adapun, pada tahun 2017, wedang uwuh telah ditetapkan menjadi salah satu dari ratusan Warisan Budaya Tak Benda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sehingga keberadaannya harus terus dilestarikan. "Selain untuk mengenalkan wedang uwuh, kami juga ingin mengajak masyarakat dari berbagai kalangan baik anak muda maupun orangtua untuk ikut melestarikan wedang uwuh," katanya.

Pihaknya berharap, melalui ajang ini akan bisa mendorong munculnya para wirausahawan baru khususnya di wilayah Bantul, seperti semangat yang diusung Dekranasda yakni maju bersama UKM Bantul, mandiri dan inovatif.

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono mengatakan, bahwa pemecahan rekor MURI dengan cara minum wedang uwuh oleh sebanyak 8.888 orang ini akan semakin dapat mengangkat dan memperkenalkan wedang uwuh sebagai minuman khas Bantul.

Dengan demikian, kata Bupati, akan semakin menguatkan identitas dan jati diri Kabupaten Bantul dengan aneka kuliner unik warisan leluhur yang akan juga dapat menjadi daya tarik wisata.

"Kepada para perajin wedang uwuh, lakukan pemasaran secara lebih luas dengan menggunakan fasilitas internet. Apabila telaten dan mampu memanfaatkan peluang ini, maka akan menjadi salah satu pintu bagi peningkatan penghasilan keluarga," katanya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: