Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

5 Strategi Menjaga Kondisi Keuangan untuk Pengusaha Paruh Baya

5 Strategi Menjaga Kondisi Keuangan untuk Pengusaha Paruh Baya Kredit Foto: Unsplash/Christian Langballe
Warta Ekonomi, Jakarta -

Strategi ini penting untuk pengusaha paruh baya yang masih memiliki pekerjaan lain dan membagi dua fokus dalam pekerjaannya dan menjadi pengusaha saata paruh baya.

Terjun ke dalam dunia usaha tentu berbeda dengan pekerjaan di kantoran yang selalu memiliki kepastian. Memiliki gaji yang tetap di awal atau penghujung bulan, daftar pekerjaan yang harus rampung dari hari ke hari tidak berbeda jauh. Lain halnya sebagai pengusaha, keadaan setiap hari tidak dapat dipastikan jika tidak dipersiapkan, terutama untuk pengusaha paruh baya; bergantung pada tabungan untuk mendanai bisnis mereka, apabila tidak memiliki tabungan yang cukup, bisnisnya itu tidak dapat dijalankan.

Entrepreneur.com melihat begitu banyak pengusaha yang tidak tahan dalam ketidakpastian itu. Akhirnya mereka memilih untuk fokus dan kembali pada pekerjaan lainnya. Setelah itu, mereka hanya bisa menyalahkan pasar, pelanggan, dan faktor eksternal tanpa menyadari bahwa perubahan nyata perlu terjadi di dalamnya.

Data ini Redaksi Warta Ekonomi kutip dari Entrepreneur.com, berikut beberapa strategi yang dapat digunakan pengusaha paruh baya untuk menjaga bisnisnya dari ketidakpastian yang dialami pengusaha, terutama dalam kondisi keuangan:

Kreativitas

Pertama, jumlah uang yang Anda dapatkan berbanding lurus dengan kreativitas yang Anda tunjukkan di tempat kerja. Jadi jika Anda mendapatkan lebih sedikit uang untuk usaha Anda maka mulailah berpikir kreatif. Lebih unik saat menyusun penawaran Anda; berikan beberapa penawaran kepada klien Anda. Lihatlah tantangan mereka dan lihat bagaimana Anda dapat memberikan layanan.

Kemudian biarkan kreativitas itu terus mengalir. Biarkan itu membawa bisnis Anda menuju perubahan yang signifikan dapat Anda rasakan.

Jangan Menolak Bantuan Moneter

Telah diamati bahwa orang cenderung menolak bantuan moneter tanpa hati nurani. Misalnya, ada seseorang yang memuji Anda, namun Anda tidak merasa telah melakukan sedemikian seperti apa yang ia puji, sebaiknya Anda patut curiga.

Anda harus mengajukan beberapa pertanyaan untuk diri sendiri. Tolong bedakan antara suudzon dan waspada dalam hal ini.

Berkontribusi Uang

Kadang-kadang kita akhirnya memberi uang lebih dari yang dibutuhkan. Mengapa begitu? Karena pada dasarnya, setiap orang ingin disukai.

Namun, sebenarnya itu tidak bekerja seperti itu. Dengan memberi lebih banyak, kita membiarkan alam semesta tahu bahwa uang tidak penting bagi kita. Hasilnya adalah alam semesta merespons kita dengan menciptakan lebih banyak peluang untuk menghabiskan waktu dengan sembrono.

Bersyukur terhadap Uang

Setiap kali Anda menerima uang, pastikan Anda menyentuh dan merasakan hal yang sama. Di masa lalu, ketika mata uang dipertukarkan melalui uang kertas dan koin, sangat menyenangkan untuk menerima uang. Bagaimana jika kita dapat menerima uang dengan rasa syukur sepenuh hati? Hormati uang, tagihan, dan tanda terima.

Memahami Lembar Neraca

Pengetahuan finansial sangat penting dalam mengelola uang. Anda harus sadar tentang aliran uang. Beli buku tentang kemandirian finansial, mainkan permainan bisnis seperti arus kas 101, berteman dengan perencana keuangan, baca dokumen keuangan dan tingkatkan literasi keuangan Anda.

Ada baiknya Anda lebih sadar akan kebutuhan keuangan masa depan kita dan mengambil langkah konkret untuk menjadi pengusaha menengah yang kaya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: