Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Keuntungan PSSI Naik 9 Kali Lipat di September 2018

Keuntungan PSSI Naik 9 Kali Lipat di September 2018 Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) sepanjang sembilan bulan ini berhasil membukukan pendapatan sekitar US$46,8 juta atau naik 47,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal tersebut tercapai berkat kinerja yang solid dari semua lini bisnis, seperti Kapal Tunda dan Tongkang (T&B) memberikan kontribusi sekitar 54,0% dari pendapatan, diikuti Fasilitas Muatan Apung (FLF) dan Kapal Besar (MV) masing-masing 42,1% dan 3,9%.

Sekretaris PSSI, Imelda Agustina Kiagoes mengatakan bahwa lini bisnis T&B mengalami kenaikan yang signifikan dari kegiatan pengangkutan batu bara sebesar 44% year on year (yoy), dengan pencapaian sebesar 9,5 juta metrik ton per September 2018 dibandingkan dengan pencapaian sekitar 6,6 juta metrik ton di periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kenaikan di volume pemindahmuatan batu bara juga memberikan total volume FLF sebesar 15,7 juta metrik ton hingga kuartal III 2018, atau meningkat sekitar 19% yoy dari 13,2 juta metrik ton di periode yang sama tahun sebelumnya," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (30/10/2018).

Lebih lanjut ia menuturkan jika lini bisnis baru, MV 'Dewi Saraswati' melaporkan total volume sekitar 110,4 ribu metrik ton pada kuartal III 2018. Sekadar catatan MV 'Dewi Saraswati' diserahkan ke PSSI di Februari 2018. Dengan demikian, MV 'Dewi Saraswati' baru memulai operasionalnya di Maret 2018.

Perseroan pun membukukan laba bruto sekitar US$12,6 juta di kuartal III 2018 atau naik lebih dari dua kali lipat dari US$5,6 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Marjin laba bruto kami naik dari sekitar 17,6% di September 2017 menjadi sekitar 26,9% di September 2018 di tengah kenaikan beban bahan bakar dan minyak diesel, beban perbaikan dan pemeliharaan kapal, dan beban sewa kapal untuk mengakomodasi kebutuhan transportasi batu bara yang tinggi," terangnya.

Dengan kinerja operasional yang lebih kuat dan divestasi satu unit FLF, perseroan membukukan laba bersih sekitar US$12,1 juta di kuartal III 2018, naik signifkan hingga sembilan kali lipat dibandingkan pencapaian sebesar US$1,4 juta di kuartal III 2017.

"Di luar pendapatan dan beban yang bersifat One-Off, laba bersih PSSI di September 2018 mencapai sekitar US$5,4 juta," jelasnya. 

Sementara itu, usaha perseroan yang konsisten untuk mengembangkan armada yang beriringan dengan pulihnya harga batu bara Thermal telah membantu kenaikan volume T&B dan FLF bagi PSSI. Selama dua tahun terakhir, PSSI telah menambah 12 unit kapal tunda dan 10 unit tongkang ke dalam armada operasionalnya.

Per 30 September 2018, PSSI melaporkan kas dan setara kas sekitar US$10,5 juta (di luar hasil dari divestasi FLF sekitar US$12 juta) dengan total utang berbunga sekitar US$27,1 juta dan ekuitas sebesar US$71,3 juta.

"Posisi keuangan ini menunjukkan pengelolaan struktur modal PSSI yang baik, dengan rasio gearing dan rasio net gearing sebesar masing-masing 0,38 kali dan 0,23 kali per 30 September 2018, lebih baik bila dibandingkan dengan pencapaian sebesar masing-masing 0,52x dan 0,29x per 30 September 2017," tukas Imelda.

Baca Juga: Kader Gerindra Gantikan AWK Sebagai Anggota DPD RI, De Gadjah: Efektif Kawal Kebijakan dan Pembangunan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: