Kredit Foto: Nadya Zul El Nuha
Investasi sedini mungkin bagi millenial sangat diperlukan. Meski begitu, Senior Vice President Intermediary Business Schroders, Adrian Maulana, mengatakan perencanaan investasi harus dilakukan dengan matang.
Ditemui di Jakarta, Selasa (30/10/2018), Adrian menyampaikan khusus bagi milenial yang baru ingin berinvestasi, tidak direkomendasikan untuk langsung membeli saham.
"Kalau langsung beli saham agak lebih cukup sulit perhitungannya, karena kan misal beli satu, tapi harus di saham yang tepat. Bisa coba ke reksa dana. Dia akan belajar mengatasi gejolak dengan rutin, jadi akan confident," jelasnya di Jakarta, Selasa (30/10/2018).
Ia memberikan beberapa syarat ketika milenial akan berinvestasi. Yakni, memiliki kemampuan pelajari keuangan perusahaan tersebut. Millenial diharapkan bisa membaca laporan keuangan dengan baik.
Selain itu, milenial harus mengetahui informasi terkait saham yang akan dibeli.
"Referensi-referensi terkait perusahaan merupakan upaya untuk milenial lebih tahu risiko-risiko dan celah atas investasinya," katanya.
Kemudian, milenial harus menyisihkan waktu untuk terus mengamati perusahaan atau tempat dimana ia berinvestasi secara berkala.
Cara-cara tersebut dilakukan untuk meminimalkan milenial agar tidak salah langkah dalam memulai investasi. Juga mengingatkan akan pentingnya berinvestasi.
Menurut Adrian, hidup tidaklah mahal, melainkan membiayai gaya hidup yang sebenarnya mahal. "Apalagi milenial nih, lebih ke lifestyle dan teknologi informasi kan sekarang," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Nadya Zul El Nuha
Editor: Kumairoh
Tag Terkait:
