Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masif Bangun Infrastruktur, Jokowi Minta Utamakan Keselamatan 

Masif Bangun Infrastruktur, Jokowi Minta Utamakan Keselamatan  Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada para pelaku industri konstruksi untuk memperhatikan unsur keselamatan kerja, terutama pada proyek-proyek infrastruktur yang kini menjadi prioritas pembangunan nasional.

"Keamanan pekerja harus dinomorsatukan. Jangan sampai ada lagi kasus bangunan roboh atau  kecelakaan kerja yang fatal. Perhatian lebih serius harus diberikan kepada proyek-proyek yang dikerjakan di daerah rawan, termasuk rawan bencana alam," kata Jokowi saat meresmikan pembukaan Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2018 di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta, Rabu (31/10/2018).

Tidak hanya soal keselamatan pekerja, Jokowi juga menegaskan bahwa infrastruktur yang dibangun harus ramah lingkungan. Pembangunan yang dikerjakan harus memenuhi prinsip-prinsip dan prosedur yang terkait dengan keselamatan lingkungan.

Salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan pada pembangunan infrastruktur ialah masih banyaknya pekerja di bidang konstruksi yang belum memiliki sertifikat dan kemampuan akademis yang sesuai dengan standar. Kondisi ini pun diakui pemerintah.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi PUPR Syarif Burhanuddin mengatakan bahwa dari sekitar 8,14 juta tenaga kerja konstruksi di Indonesia, baru 5,96% yang bersertifikat atau sekitar 485.534 orang, dengan komposisi tenaga terampil sebanyak 333.706 orang dan tenaga ahli sebanyak 151.828 orang. Oleh karenanya, sertifikasi menjadi program prioritas Kementerian PUPR.

"Melalui sertifikasi ini, juga akan meningkatan pemahaman mengenai Keamanan dan Kesehatan Kerja (K3) agara tercapai zero accident dalam pembangunan infrastruktur. Sebab kecelakaan kerja konstruksi akan mengganggu efektivitas berjalannya proyek konstruksi yang sudah ditunggu untuk dimanfaatkan oleh masyarakat," jelas Syarif.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: