Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Polisi Bantah Ada Kasus Penculikan, Pemkab Batang Ikut Sebar Hoax?

Polisi Bantah Ada Kasus Penculikan, Pemkab Batang Ikut Sebar Hoax? Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Batang -

Kepolisian Resor Batang, Jawa Tengah, merespons dengan berencana menyurati Pemkab Batang terkait dengan surat edaran soal isu penculikan anak oleh Kecamatan Blado. Kepala Polres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga di Batang, Rabu, mengatakan bahwa surat edaran yang berisi "Waspada Bahaya Penculikan Balita/Anak" oleh pihak Kecamatan Blado menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Oleh karena itu, kami secepatnya mengirim surat pemberitahuan kepada Pemkab Batang. Tujuannya, surat edaran semacam itu tidak lagi sembarangan diedarkan tanpa terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak kepolisian," katanya.

Menurut dia, surat edaran yang telah tersebar luas dan sempat viral di media sosial itu telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat sehingga hal itu harus secepatnya ditindaklanjuti.

"Saat ini, masyarakat dibuat cemas dengan surat edaran itu. Mereka takut apabila kejadian penculikan yang belum diketahui kebenarannya itu benar-benar terjadi di lingkungannya, padahal wilayah Batang masih dalam kondisi aman-aman saja," katanya.

Kapolres menegaskan bahwa isu penculikan terhadap anak tidak benar karena petugas kepolisian yang berada pada masing-masing polsek belum pernah mendapat laporan resmi terkait dengan informasi penculikan itu.

"Jika ada (penculikan), harusnya kami mengetahuinya karena pada masing-masing polsek memiliki petugas bhabinkamtibmas," katanya.

Ia mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang belum jelas kebenarannya dan tidak mudah menyebarluaskan informasi yang dapat menganggu ketenangan masyarakat.

Bagi masyarakat, kata dia, juga harus dapat memfilternya dan tidak gampang mem-"posting" informasi-informasi yang tidak jelas.

Menurut Bupati Batang Wihaji, sebenarnya surat edaran itu merupakan salah satu bagian dari iktikad baik.

"Hanya langkah yang diambil mungkin salah karena tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan," katanya.

Ia berharap masyarakat kalau belum ada fakta yang kuat, harus berhati-hati dan menahan diri. Apalagi, saat ini teknologi sungguh luar biasa.

"Maka, kita harus pandai-pandai mengecek apakah informasi yang didapat ini bohong atau tidak?" katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: