Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tutup Sidang DPR, Bamsoet Beri Pantun 'Buah Semangka Buah Mentimun'

Tutup Sidang DPR, Bamsoet Beri Pantun 'Buah Semangka Buah Mentimun' Kredit Foto: Ferry Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua DPR Bambang Soesatyo menyampaikan Pidato Penutupan Rapat Paripurna masa Persidangan I Tahun Sidang  2018-2019. Dalam kesempatan itu, Bamsoet memberi judul pidato "Beda Pilihan Bukan Berarti Bermusuhan".

Bamsoet, sapaan akrabnya, meminta semua pihak untuk menjunjung tinggi sikap saling menghormati sekalipun berbeda dalam pilihan politik.

"Belakangan ini kita sangat risau, karena pemilu yang seharusnya menjadi festival demokrasi, ajang adu gagasan dan program, adu prestasi dan reputasi berubah menjadi ajang saling menyudutkan, saling merendahkan, dan saling mengecilkan," kata Bamsoet seperti dibacakan dihadapan peserta Rapat Paripurna di Gedung DPR, Rabu (31/10/2018).

Selain itu, politikus Golkar itu juga menyoroti maraknya persebaran berita palsu (hoax) yang semakin membuat perpecahan.

"Media sosial bukan lagi sarana edukasi bagi masyarakat, melainkan telah menjadi saluran penyebaran informasi dan berita-berita palsu (hoax), yang terkadang menyesatkan dan membuat kita saling bermusuhan," tambahnya.

Selain itu, Bamsoet pun menyerukan pihak yang terlibat dalam pemilu untuk membangun narasi kebhinekaan.

"Kita tengah menyiapkan sebuah pertunjukan atau pesta demokasi yang sangat spektakuler yang akan menjadi tontonan dunia. Yaitu pemilu serentak, pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, Pemilihan anggota DPR, DPRD Propinsi dan DPRD Kabupaten-Kota serta pemilihan anggota DPD RI sekaligus," pungkasnya. 

"Barangkali inilah satu-satunya pemilu terumit di dunia, dan itu baru ada di Indonesia. Apabila kita bisa melewati itu dengan baik, sukses dan lancar, Indonesia akan tercatat dalam sejarah demokrasi dunia dengan tintas emas. Namun, kalau yang terjadi sebaliknya, dimana para pendukung calon dan partai-partai politik saling serang, saling menyebar kebencian,  dan menimbulkan perpecahan bangsa, maka kita akan dicemooh oleh dunia," paparnya.

Terakhir, mantan Ketua Komisi III DPR RI itu menutup pidato dengan sebuah pantun jenaka:

"Buah semangka buah mentimun,

Ditanam petani turun temurun.

Walau masa jabatan tinggal setahun,

Kinerja DPR tidak akan menurun.”

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: