Dekonsolidasi MSU Sumbang Rp2,35 Triliun Laba Bersih LPCK

PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) melaporkan telah melakukan dekonsolidasi PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) pada semester I tahun 2018. Adapun dekonsolidasi tersebut dilakukan melalui penjualan saham MSU, pengembang proyek Meikarta yang sedang didera masalah. 

Presiden Direktur LPCK, Simon Subiyanto, mengungkapkan bahwa dekonsolidasi MSU tersebut memberikan dampak baik kepada LPCK. Melalui mekanisme dekonsolidasi ini, LPCK mendapat suntikan dana mencapai Rp2,35 triliun. 

“LPCK melaporkan total pendapatan sebesar Rp1,84 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun 2017, laba kotor sebesar Rp1,05 triliun atau naik 102%. Sementara laba bersih sebesar Rp2,90 triliun, naik 593% terutama yang berasal dari dekonsolidasi anak perusahaan LPCK, PT Mahkota Sentosa Utama sebesar Rp2,35 triliun,” ungkap Simon dalam keterbukaan informasi yang diterima di Jakarta, Kamis (1/11/2018). 

Meskipun pendapatan LPCK meningkat, total aset justru berkebalikan. LPCK mentata terjadi penurunan aset menjadi Rp9,4 triliun dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp12,4 triliun. 

“Hasil kuartal ketiga 2018 kurang memenuhi harapan kami, terutama karena pasar properti di Indonesia melemah selama periode tersebut. Namun, melalui proyek Meikarta, Lippo Cikarang memiliki proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhan di masa depan,” tambah Simon.   

Sebagai informasi, LPCK terdaftar di BEI dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp985 miliar atau setara dengan US$65 juta pada 26/10/2018.