Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Punya Fitur Fund Rising, UDAX Meluncur di Indonesia

Punya Fitur Fund Rising, UDAX Meluncur di Indonesia Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Southeast Asia Blockchain Alliance (Seaba) atau Aliansi Blockchain Asia Tenggara meluncurkan UDAX Indonesia di sela Konferensi Aliansi Blockchain Asia Tenggara yang digelar UDAX bersama Pemerintah Indonesia, Indodax, serta perusahaan blockchain dan investor terkemuka dari Korea Selatan dan Asia Tenggara.

Bobby Lieu, CEO of UDAX Global, menilai perkembangan pasar blockchain di Indonesia cukup bagus, sehingga mendorong UDAX masuk ke Indonesia dan menggelar Konferensi Aliansi Blockchain Asia Tenggara sekaligus menandai berdirinya UDAX Indonesia.

"Tujuan event ini adalah memperluas jaringan blockchain (koin dan token) yang sudah ada di Indonesia agar lebih kompetitif, pangsa pasar di Indonesia bagus, dan UDAX ini sudah bergabung dengan aliansi blockchain se-Asia Tenggara Seaba," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11/2018). 

Ditambahkannya, perusahaan tidak sekadar menghadirkan platform pertukaran aset kripto, namun juga berbagai solusi berbasis teknologi blockchain lain. Salah satunya, Security Token Offering (STO). Teknologi blockchain disebut memungkinkan berbagai perusahaan rintisan teknologi di Indonesia menggalang dana alternatif melalui skema STO.

"Mungkin di Indonesia istilah ini masih cukup asing, tapi sederhananya, STO merupakan cara baru fundraise yang sangat mirip dengan Initial Public Offering (IPO)," tambah Bobby.

STO merupakan pola penggalangan dana publik yang menyerupai model yang diterapkan bursa tradisional. Kepemilikan terhadap token menggambarkan kepemilikan investor terhadap suatu perusahaan. Setiap rencana STO dapat disesuaikan mengikuti ketentuan dan proses registrasi yang diatur regulator bursa.

UDAX merupakan perusahaan penyedia platform pertukaran aset kripto dengan teknologi blockchain yang berkantor pusat di China. Perusahaan tersebut turut beroperasi di sejumlah negara lain di Asia, seperti Korea Selatan, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.

Platform tersebut tersedia dalam bentuk aplikasi seluler maupun desktop dengan memperdagangkan berbagai token aset kripto, seperti Bitcoin, Ethereum, dan lain-lain.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel:

Berita Terkait