Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Uhuy! Deretan SPG Cantik di IMOS, Berapa sih Bayarannya?

Uhuy! Deretan SPG Cantik di IMOS, Berapa sih Bayarannya? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sales Promotion Girl (SPG) cantik yang bertugas di ajang Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018 bisa memperoleh penghasilan hingga Rp1 juta per hari. Hal itu diungkapkan langsung beberapa SPG yang bekerja untuk mempromosikan produk-produk otomotif di pameran sepeda motor terbesar di Indonesia tersebut.

"Di sini sehari bisa dapat sampai Rp1 juta," ucap Nungky, seorang SPG yang menjaga stan produk pelumas kepada Antara di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Dia mengatakan nominal sebanyak itu tidak berlaku merata terhadap semua SPG yang bertugas di IMOS. Besaran bayaran per hari ditentukan oleh lamanya waktu bekerja.

Biasanya, jam kerja seorang SPG dihitung berdasarkan shift. Ada SPG yang bekerja dengan shift selama enam jam, tetapi ada pula SPG yang mengambil shift dalam durasi panjang. SPG yang memilih untuk bekerja dalam shift panjang akan mendapat bayaran yang lebih besar.

"Kalau saya ambil yang long shift, itu sekitar 10 jam sehari. Saya dapatnya lebih dari Rp1 juta," ucap perempuan 27 tahun itu.

Dalam satu bulan, Nungky mengaku mampu meraup pundi-pundi uang hingga belasan juta rupiah, dengan catatan dirinya bisa mendapatkan pekerjaan hingga 4 sampai 5 hari tiap minggunya. Lain halnya dengan Olivia, perempuan yang lebih senang disebut sebagai usher ketimbang SPG itu, mendapatkan bayaran sebesar Rp4 juta selama IMOS 2018 yang berlangsung selama 5 hari, terhitung mulai 31 Oktober hingga 4 November 2018.

Perempuan asal Batam yang baru saja lulus dari bangku perkuliahan itu memilih shift bekerja selama enam jam sebagai seorang usher untuk produk sepeda motor asal Jepang. SPG dan usher merupakan dua pekerjaan yang serupa tetapi tak sama. Seorang SPG selain menjaga stan juga dituntut untuk melakukan promosi sekaligus menawarkan produk kepada pembeli. Sedangkan usher hanya bertugas sebagai "pemanis" produk dan stan, tanpa memiliki kewajiban untuk menjajakan produk secara langsung.

"Jadi saya memang lebih banyak berdiri di dekat produk. Nanti kalau ada customer yang tanya, baru saya jelaskan," kata dia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: