Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

TEI 2018 Raih Transaksi Rp126,77 Triliun

TEI 2018 Raih Transaksi Rp126,77 Triliun Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, penyelenggaraan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 berjalan sukses. Selama lima hari, transaksi yang diperoleh mencapai US$8,45 miliar atau setara Rp126,77 triliun. Nilai ini meningkat lima kali lipat dari target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah.

"Perhitungan masih terus berjalan dan dipastikan hasilnya akan bertambah," ujar Enggartiasto Lukita dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Nilai transaksi TEI 2018 terdiri dari transaksi investasi sebesar US$5,55 miliar, transaksi pariwisata sebesar US$170,5 juta, dan transaksi produk dengan total US$2,73 miliar. Adapun rincian transaksi produk tersebut terdiri atas transaksi produk barang dan jasa masing-masing sebesar US$1,42 miliar dan US$1,31 miliar.

Transaksi produk barang berasal dari transaksi nota kesepahaman (MoU) misi pembelian produk sebesar US$811 juta, transaksi langsung saat pameran US$470,65 juta, misi dagang lokal US$85,6 juta, business matching US$51,29 juta, serta pameran kuliner dan pangan nusantara US$680 ribu.

"Perolehan transaksi ini membuktikan bahwa produk-produk nasional kita semakin diakui kualitasnya secara luas dan disegani sesuai selera pasar ekspor. Ini sesuai dengan tema yang diusung TEI tahun ini, yaitu Creating Products for Global Opportunities," tegas Enggar.

Pada acara TEI tahun ini, tercatat jumlah pengunjung sebanyak 28.155 orang dari 132 negara. Jumlah ini meningkat sebesar 1,6% dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 27.711 orang dari 117 negara.

Dalam kesempatan yang sama, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank yang menjadi salah satu sponsor resmi Export Financing Support memboyong 44 UKM binaan yang merupakan peserta dari program Coaching Program for New Exporters (CPNE) untuk bertemu dengan calon pembeli.

"Melalui program CPNE ini, LPEI melakukan pendampingan, pelatihan packaging, bagaimana membuat desain yang baik, bagaimana memasarkan, juga bagaimana meng-handle order. Ini sudah kami lakukan sejak 2015," papar Direktur Eksekutif LPEI, Sinthya Roesly.

Menurutnya, upaya LPEI mempertemukan UKM binaan dengan pembeli luar negeri pada acara TEI dapat menjadi peluang besar bagi UKM untuk melangkah menjadi eksportir secara langsung. Dalam acara ini, sejumlah UKM berhasil melakukan kerja sama dengan pembeli luar negeri.

PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara, salah satu UKM binaan LPEI berhasil menandatangani MoU ekspor dengan Arabia Intiqaa Trading SDN BHD asal Yaman senilai US$50.000 atau Rp760,85 juta. Nota kesepahaman tersebut menyepakati bahwa PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara akan memproduksi dan mengekspor material bangunan, yaitu Boss Panel dari Indonesia ke Malaysia dan Mesir dengan jangka waktu lima tahun ke depan.

Direktur PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara, Farid Fahmi mengatakan sangat terbantu, setelah menjadi mitra binaan LPEI. Setelah mengikuti CPNE, usaha yang dilakukan oleh PT Fahmi Bintang Andalas Bersaudara semakin berkembang menjadi lebih baik.

"Dengan adanya LPEI, saya bisa bertemu teman-teman UKM lain yang menambah semangat saya untuk mengembangkan produk ekspor yang lebih bermutu lagi," kata Farid Fahmi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: