Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Membangun Bisnis Itu Kayak Lagi Jatuh Cinta, Selalu Berusaha Jadi yang Sempurna'

'Membangun Bisnis Itu Kayak Lagi Jatuh Cinta, Selalu Berusaha Jadi yang Sempurna' Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Willie Litvack adalah seorang CEO dan salah satu pendiri SquadUP: pengelola tiket, pengelola acara, dan platform keterlibatan pemirsa yang mobile-first. Ia mendirikan SquadUP dengan penuh cinta, selalu berusaha optimal menjadi yang sempurna.

SquadUP telah menyediakan perangkat lunak untuk lebih dari 800 pelanggan termasuk The Tribeca TV dan Festival Film, The Wall Street Journal, The New Orleans Wine & Food Experience dan masih banyak lagi.

Awalnya, Litvack memiliki ide untuk mendirikan SquadUP bersama Co-foundernya ketika mereka mempromosikan acara musik langsung di kampus. Mereka melayani segalanya, mulai dari katering, suara, keamanan, dan masalah tiket. Keadaan antrean tiket pada saat itu sangat mengganggu. Mereka mulai berpikir cara seperti itu tidak efisien, dan mereka yakin dapat membuatnya menjadi lebih efisien dan mulai mencari solusinya.

Kemudian mereka awalnya membangun solusi yang sangat sederhana, hanya untuk mendukung acara kampus sendiri. Namun, ternyata banyak yang tertarik dengan solusi yang mereka berikan. Mulai dari sana, mereka mulai mengembangkan visi produk untuk menciptakan produk yang berguna mendukung penyelenggara acara amatir: SquadUP.

Litvack mengatakan, membangun sebuah bisnis itu seperti sedang jatuh cinta. Selalu berusaha memberikan yang terbaik agar kebutuhan pelanggan terpenuhi dan setia bertahan di sisi Anda.

"Sekitar tiga tahun lalu kami mulai menuruti kemauan pelanggan, ternyata banyak yang tertarik juga dengan ini. Seperti jatuh cinta saja, saya selalu ingin memberikan yang sempurna," katanya.

Cara ia mengembangkan perusahaan tidak melalui jalur perusahaan ventura yang tergolong dalam Silicon Valley. Ia lebih memilih mengembangkan perusahaannya melalui arus kas bebas dan akuisisi pelanggan baru.

"Jadi kami tetap bersandar dan menerobos jalan. Seiring waktu berjalan, kami membangun daftar pelanggan dan neraca pun ikut bergerak naik," ucapnya.

Setiap perusahaan pasti pernah mengalami fase terpuruk dan memiliki tantangan terberatnya masing-masing. Bagi Litvack, tantangan terbesar yang dihadapi bisnis yang sedang tumbuh adalah umur yang panjang. Karena baginya, kewirausahaan adalah jalan panjang yang mudah lelah.

"Anda perlu membangun budaya untuk karyawan untuk saling bekerja semaksimal mungkin. Susun berbagai kebijakan dan praktikan di depan karyawan Anda agar mereka merasa nyaman, dan dukunglah mereka," kata Litvack.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: