Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Triwulan III-2018, Aset Perbankan Sumut Tumbuh 4,41%

Triwulan III-2018, Aset Perbankan Sumut Tumbuh 4,41% Kredit Foto: Khairunnisak Lubis
Warta Ekonomi, Medan -

Dalam rangka mengakselerasi perekonomian nasional dari sektor Perbankan, bahwa hingga Triwulan III 2018 kredit yang disalurkan perbankan nasional mampu tumbuh 12,91% (YoY) dan tercatat sebagai capaian pertumbuhan tertinggi secara YoY sejak 2015. Khusus untuk Sumatera Utara, aset perbankan Sumut tumbuh 4,41% (YoY) menjadi Rp248 Triliun. 

Kepala Kantor OJK KR 5 Sumbagut, Lukdir Gultom mengatakan dari sisi intermediasi, pihaknya melihat kredit/pembiayaan di Sumut masih tumbuh 5,41% atau menempati urutan ke-5 teratas secara nasional. Demikian pula hanya dengan penghimpunan dana pihak ketiga. 

"Pertumbuhannya masih 3,73%. Meskipun demikian, kontribusi kredit/pembiayaan, dan penghimpunan dana masing-masing baru 4% dan 4,12%, serta sekaligus yang menempatkan Sumut berada di posisi ke-5 teratas secara nasional dan tertinggi di luar Pulau Jawa," katanya pada acara Media Gathering pada insan media ekonomi Sumut di Pematangsiantar, Jumat (2/11/2018).

Selanjutnya, dalam rangka menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi sektor prioritas (Sektor Pertanian, dan Sektor Perikanan/maritim), kredit/pembiayaan perbankan bagi Sektor Pertanian di Sumut mampu tumbuh 7,24% dengan rasio NPL (net) yang terus menurun menjadi 1,1% serta sekaligus menempatkan Sumut sebagai provinsi dengan penyalur kredit/pembiayaan Sektor Pertanian terbesar ke-2 secara nasional. 

"Khusus untuk Sektor Perikanan/maritim, pertumbuhan kredit/pembiayaan mencapai 8,89% dengan NPL (net) yang semakin baik (3,62%). Hal ini sekaligus menempatkan Sumut pada peringkat ke-7 nasional setelah DKI, Jateng, Jatim, Sulsel, Jabar dan Lampung, atau peringkat ke-3 tertinggi di luar Jawa," ujarnya.

Dari sisi IKNB, pihaknya melihat kinerja intermediasi perusahaan pembiayaan masih terbatas disebabkan proses konsolidasi yang masih berlangsung. Walaupun demikian, pertumbuhan piutang pembiayaan masih melanjutkan penguatannya sejak Juni 2018 sebesar 6% dengan kontribusi terbesar dari sub sektor piutang investasi (12,7%). 

"Khusus di Sumut, kami melihat piutang pembiayaan tumbuh 13,29% dengan rasio pembiayaan bermasalah sebesar 2,60%, atau masih lebih tinggi dari pertumbuhan piutang pembiayaan nasional yang tercatat sebesar 6,38%. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar perusahaan pembiayaan di Sumut masih relatif baik di tengah perlambatan saluran pembiayaan secara nasional," katanya.

Dari sisi pasar modal, hingga Triwulan III 2018 di Sumut, investor saham tumbuh 31%, investor reksadana tumbuh 57%, investor SBN tumbuh 35%, yang secara keseluruhan telah meningkatkan pertumbuhan kepemilikan saham sebesar 21% dengan total transaksi per bulan sebesar Rp5,5 Triliun.

"Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang menjadi motor utama yang mengakselerasi pembangunan ekonomi nasional. Intensifikasi utilitas AUTP, AUTS, dan Asuransi Nelayan terus kami gencarkan. Hingga Q.3 2018, AUTP telah menjamin 4.723 Ha (tumbuh 25,9% qtq), AUTS telah menjamin 5.354 ekor sapi (tumbuh 94,3% qtq), Asuransi Nelayan telah menjamin 556 nelayan nasabah (tumbuh 121,5% qtq)," pungkasnya. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: