Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Panca Karya Catatkan Utang Rp6,8 Miliar Sepanjang Tahun 2018

Panca Karya Catatkan Utang Rp6,8 Miliar Sepanjang Tahun 2018 Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Warta Ekonomi, Ambon -

Beban utang Perusahaan Daerah Panca Karya (PD PK) selama tahun 2018 mencapai Rp6,8 miliar.

Direktur PD PK, Anthon Sihaloho, menjelaskan bahwa utang tersebut meliputi bidang pelayaran, utang bahan bakar minyak, dan pembayaran gaji karyawan selama tiga bulan yang belum direalisasikan.

"Jumlah utangnya sebesar Rp6,8 miliar meliputi bidang pelayaran seperti utang doking 2017 baik KMP Teluk Ambon dan KMP Badaleon, KMP Lelemuku, dan KMP Tanjung Soleh, utang BBM di PT Sumber Karya Anugerah Rp113 juta, asuransi kapal Jasindo Rp707 juta," ungkap Anthon Sihaloho dalam keterangannya di Ambon, Sabtu (3/11/2018). 

Selain itu, ada utang asuransi penumpang kapal dan trans Amboina bagi penumpang Rp90 juta belum dibayarkan ke Jasa Raharja, rencana biaya doking sekitar Rp1 miliar untuk KMP Tanjung Kwako yang saat ini sedang masuk dok dan akan dibayar setelah mendapatkan pinjaman dari BNI 46 sebesar Rp3 miliar.

"Ada juga utang sewa lahan parkir trans Amboina Rp1 juta dan kami minta pertimbangan DPRD kalau bisa digratiskan," ujarnya.

Kemudian, gaji dan uang makan karyawan selama Juni hingga Agustus 2018 belum dibayar, tunggakan BPJS tenaga kerja Rp137 juta, serta BPJS kesehatan Rp56 juta.

Untuk laporan kegiatan 2018, PD PK punya kontrak subsidi dari Kementerian Perhubungan untuk lima dari enam kapal feri yang disubsidi antara lain seperti KMP Teluk Ambon rute Waai-Kailolo nilai subsidinya per tahun Rp4,3 miliar, dan KMP Badaleon rute Namlea-Teluk Bara-Sana Rp4,2 miliar.

Kemudian KMP Tatihu rute Wahai-Waegama - Sorong Rp5,7 miliar, KMP Tanjung Sole Rp3 miliar, KMP Lelemuku Rp4 miliar, tetapi subsidinya akan dibayar setelah kerja terlebih dahulu melayari rute-rute yang sudah ditetapkan.

"Seharusnya KMP Badaleon juga beroperasi, tetapi PD PK kekurangan dana sehingga diajukan kredit dari BNI 46 dengan meminta persetujuan pemprov dan DPRD Maluku," tambahnya. 

Selanjutnya KMP Tanjug Kwako bisa jalan bila diberikan panjar Rp500 juta tetapi selama ini macet akibat keterbatasan anggaran, jadi kebutuhan dana mendesak supaya kapal-kapal feri yang disubsidi pemerintah bisa jalan.

Ia mengatakan pula bahwa permasalahan yang dihadapi PD Panca Karya disebabkan oleh belum diterapkannya tata kelola perusahaan yang baik. Struktur organisasi sesuai Pergub nomor 5 tahun 2005 sudah tidak relevan dengan kondisi perkembangan usaha manajemen saat ini sehingga perlu dilakukan perubahan.

Nantinya dalam revisi organisasi akan ditambah tiga bidang usaha baru yang mencakup bidang Pekerjaan Umum, bidang perikanan, serta pertanian. Untuk bidang PU, tanggal 14/11/2018 nanti ada tim Menkopolhukam yang datang dan rencana membangun pangkalan logistik, di mana kontraktornya adalah Adikarya dan Pertamina.

"Persyaratannya sesuai tindak lanjut pertemuan gubernur dengan Menkopolhukam, BUMD harus dilibatkan dan Panca Karya yang dipakai," kata Anthon.

Jadi tanggal 14 dan 15 November 2018 nanti dari Pokja Selaru bersama Pertamina dan Adikarya datang untuk mendatangani MoU dengan Panca Karya. Budi Suyanto

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel:

Berita Terkait