Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi Minta Ibu-ibu 'Gosipin' Program Pemerintahannya

Jokowi Minta Ibu-ibu 'Gosipin' Program Pemerintahannya Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Tanggerang -

Calon Presiden nomor urut 1 Joko Widodo meminta agar calon anggota legislatif perempuan menceritakan program-program yang sudah dijalankan pemerintah saat berkampanye dalam Pemilu 2019.

"Kita ini sudah bekerja 5 tahun, sudah membangun infrastruktur airport, jalan tol, pembangkit listrik, bendungan, tidak hanya di Jawa tapi juga di luar Jawa, ini bisa diceritakan, KIS (Kartu Indonesia Sehat) juga 96 juta yang diberikan tanpa iuran, tapi yang pakai iuran sudah ada 190 juta," kata Jokowi, dalam Deklarasi Calon Legislatif Perempuan untuk Pemenangan Jokowi-Amin, di Hotel JHL Solitare Serpong, Tangerang, Minggu.

Acara tersebut dihadiri para caleg perempuan, antara lain penyanyi Krisdayanti sebagai caleg PDIP, Nurul Arifin caleg Partai Golkar, presenter Tina Talisa, dan Wanda Hamidah caleg dari Partai NasDem, serta ratusan caleg perempuan lainnya.

"Kalau ini bisa dijelaskan dengan baik oleh ibu-ibu dari hati ke hati, dari pintu ke pintu pahalanya ada di ibu-ibu, dapat suara dan bisa menjadi anggota DPR dan DPRD, itu saja menurut saya kuncinya. Memang capek, memang memerlukan tenaga yang berlebih, tapi itu yang harus kita lakukan," kata Jokowi.

Dalam pertemuan itu, Jokowi juga membuka sesi tanya jawab bagi para caleg.

"Beberapa teman SMA saya mengatakan kalau utang bertambah saat pemerintahan bapak, tapi saya jawab utang itu untuk infrastruktur ini bagaimana menjawabnya," tanya seorang caleg perempuan.

"Waktu saya dilantik pada 2014, utang kita sudah Rp2.700 triliun kemudian bunganya kurang lebih Rp250 triliun per tahun, berarti 4 tahun kalau pun kita tidak utang lagi sudah tambah Rp1.000 triliun, kalau 5 tahun Rp250 triliun dikalikan 5 sudah Rp1.250 triliun, sudah ditambahkan saja jadi berapa," ujar Jokowi menjawab pertanyaan caleg tersebut.

Selanjutnya, yang paling penting adalah penggunaan APBN harus terus diikuti dan diawasi agar tepat sasaran penggunannya ke sektor-sektor produksi.

"Asal penggunaannya produktif, misalnya membangun pelabuhan menambah pendapatan negara, bangun airport, bangun jalan tol, bukan pada sektor-sektor konsumtif karena tanpa membangun infrastruktur tidak mungkin kita berkompetisi dengan negara-negara lain, itu harus kita jelaskan," kata Jokowi lagi.

Menurut Jokowi, pada 2015 Indonesia hanya punya 231 waduk, sedangkan China punya 110 ribu waduk dan Amerika Serikat 6.000 waduk, jalan tol pada 2015 meski kita sudah 73 tahun merdeka jalan tolnya baru 7.800 km, sedangkan China sekarang sudah 280 ribu kilometer.

"Kita ketinggalan jauh, kalau tidak berani fokus (membangun infrastruktur, Red) bisa dibayangkan betapa kita ketinggalan pagi siang malam kita 'speed' bekerja, itu fakta-fakta yang kita hadapi, ini yang sedang kita kejar," kata Jokowi menegaskan.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: