Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jawab Tantangan Industri di Abad 21, ACIS Kembali Digelar

Jawab Tantangan Industri di Abad 21, ACIS Kembali Digelar Kredit Foto: ACIS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan-perusahaan abad 21 harus inovatif, lincah (agile) dan berpusat pada pelanggan. Hal itu tidak masalah jika perusahaan tersebut adalah sebuah startup. Lalu bagaimana dengan korporasi besar yang sudah berdiri puluhan tahun dan terlanjur nyaman dengan pencapaiannya saat ini? Terlebih lagi bagaimana jika perusahaan tersebut terikat dengan pola bisnis legacy nya saat ini? Perusahaan-perusahaan tersebut jelas melakukan investasi yang tidak sedikit untuk berinovasi.

Namun sayangnya, seperti yang dikatakan oleh Soumitra Dutta, Professor of Business & Technology INSEAD, “kurangnya kesiapan atau kedewasaan (maturity) dalam pengelolaan inovasi mengakibatkan investasi inovasi dari 80% organisasi menjadi sia-sia”.

Kurangnya kesiapan itu disebabkan dua hal. Pertama, tidak singkronnya model operasi organisasi mereka saat ini dengan model opearasi yang dibutuhkan oleh perusahaan abad 21. Kedua, ketidakmampuan para pimpinan dan karyawan dalam mengadopsi gaya kerja yang lebih inovatif, agile dan customer-centered. Lalu bagaimana cara membuat perusahaan besar berinovasi layaknya sebuah Startup?

Terlalu simplistik untuk menyarankan perusahaan-perusahaan besar untuk bertindak layaknya sebuah Startup. Perusahaan besar bukanlah Startup. Mereka pun tidak harus berupaya menjadi Startup. Namun demikian, perusahaan besar perlu memenangkan kompetisi hari ini, disaat yang sama menciptakan masa depan mereka. Nah, terkait kedua hal itu, jelas mereka dapat belajar dari Startup.

Itulah yang menjadi alasan pemilihan tema dari perhelatan ASIA CORPORATE INNOVATION SUMMIT (ACIS 2018) tahun ini: “CORPORATE STARTUP: Build Your New Engine of Growth”. ACIS 2018 diselenggarakan di Mawar Ballroom, Balai Kartini Jakarta, pada hari Rabu tanggal 14 November 2018.

“Startup sedang jadi primadona saat ini. Kecepatannya bertumbuh secara eksponensial dan kemampuannya menggoyang industri dan menggeser tahta penguasa pasar membuat gaya bisnis startup tidak bisa diabaikan”, begitu penjelasan Indrawan Nugroho, Chairman Asia Corporate Innovation Summit.

“Kami berharap ACIS 2018 ini dapat membantu perusahaan-perusahaan di Asia, khususnya Indonesia dalam menemukan cara inovatif dalam mentransformasi perusahaannya dan sumberdaya manusia didalamnya untuk dapat menjawab tantangan industri di abad 21 ini,” imbuhnya.

Tahun lalu, ACIS 2017 dihadiri oleh sekitar 150 corporate executives; termasuk Chief Executive Officers, Chief Innovation Officers, Chief Technology Officers, Chief Learning Officers, New Business Development Executives, Corporate Planning Executives, Human Capital Directors, Human Resources Managers, dan para eksekutif yang bergerak dalam bidang inovasi.

ACIS 2018 tahun ini menghadirkan 5 top executive perusahaan kelas dunia, dengan topik dan solusi yang saling menguatkan. Mereka adalah Indranil Roy, Executive Director Deloitte Southeast Asia, dengan materi: “Scaling Corporate Innovation – The Role of the Corporate Founder” Kapil Kane, Director of Innovation INTEL China, dengan materi “Intrapreneurship: Can large corporates innovate like a stratup?” Peter Williams, Director of Business Treasury CITI dengan materi: “How Innovation Happens – a guide to the manufacture of productive accidents, with insights into the creation of a portfolio of personal & professional adventures”

Wesley Harjono, President Director Plug and Play Indonesia, dengan materi: “Accelerating Growth through Corporate-Startup Strategic Partnership” Fauzan Feisal, CEO Amoeba Telkom Indonesia, dengan materi terkait membangun Startup di dalam perusahaan besar.

ACIS 2018 diinisiasi dan diselenggarakan oleh CIAS (Corporate Innovation Asia), sebuah perusahaan konsultan inovasi korporat yang berdomisili di Jakarta (www.cias.co). CIAS membantu perusahaan dalam mendesain dan mengimplementasikan inovasi untuk mendorong kinerja bisnis.

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: