Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pantai Tanjungpakis: Harga Makanan Selangit, Kawasan Angker dan Jatuhnya Lion Air (2)

Pantai Tanjungpakis: Harga Makanan Selangit, Kawasan Angker dan Jatuhnya Lion Air (2) Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dinas Perikanan Kabupaten Karawang tidak menyangka bisa "terseret" dalam peristiwa jatuhnya pesawat Lion Air di Perairan Tanjungpakis, Pakisjaya, Karawang. Salah satu organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Karawang ini "terseret-seret" karena ada beberapa media yang menghubung-hubungkan titik penemuan benda cagar budaya di perairan Karawang dengan lokasi jatuhnya pesawat Lion Air.

Sekretaris Dinas Perikanan setempat Sari Nurmiasih mengatakan, titik penemuan benda-benda cagar budaya dari dasar laut berada di wilayah Perairan Cilamaya, bukan di Perairan Pakisjaya. Penemuan itu sudah menjadi cerita lama, terjadi sekitar tahun 1995. Ia menyatakan, belum ada penelitian tentang kawasan kuburan kapal-kapal karam yang membawa muatan cagar budaya di perairan Pakisjaya.

Apalagi jika disebutkan kalau jatuhnya pesawat Lion Air beregistrasi PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang itu tepat di kawasan kuburan kapal karam, pihaknya tidak pernah menyampaikan hal tersebut.

"Kalau temuan benda cagar budaya itu berada di Perairan Cilamaya, Karawang, bukan di Perairan Pakisjaya. Kalau perairan Pakisjaya belum ada penelitian," kata Sari.

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebelumnya menyebutkan kalau di wilayah perairan Pantai Tangkolak, Desa Sukakerta, Kecamatan Cilamaya Wetan telah ditemukan harta karun peninggalan Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC).

Diduga kapal-kapal tenggelam itu merupakan peninggalan penjajahan di Nusantara pada 1799. Kapal-kapal itu membawa sejumlah koin yang diduga digunakan untuk membayar buruh tanam paksa di wilayah Karawang, Subang, dan wilayah priangan (Bandung, Sumedang, Tasikmalaya). Selain koin berciri Eropa, pada wilayah Karang Bui ditemukan lima buah meriam, satu jangkar abad 18. Kemudian juga di wilayah karang kapal ditemukan sisa bagian kapal dan keramik bercirikan Eropa. Penyisiran dan penelitian mengenai hal itu sudah dilakukan sejak 2017.

Jarak wilayah Pakisjaya dengan Cilamaya itu sendiri sangat jauh, ibaratnya dari ujung ke ujung, karena itulah Dinas Perikanan setempat tidak mau "terseret" terkait dengan lokasi jatuhnya pesawat Lion Air. Meski masuk daerah perairan Karawang, tapi daerah Pakisjaya menjadi daerah perbatasan antara Karawang dengan Kabupaten Bekasi. Sedangkan Cilamaya, daerah perbatasan antara Karawang dengan Kabupaten Subang. Jadi terlalu jauh menarik benang merah antara lokasi jatuhnya pesawat Lion Air dengan kawasan kuburan kapal karam. Begitu juga dengan cerita angker lokasi jatuhnya pesawat Lion Air di Perairan Karawang, itu bukan berarti percaya mistis yang harus dicibir. Sebab itu bagian dari cerita masyarakat yang perlu dihormati, bukan ditertawai.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: