Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Indonesia Haram Buka Hubungan dengan Israel

Indonesia Haram Buka Hubungan dengan Israel Kredit Foto: Dok Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta
Warta Ekonomi, Jakarta -

Anggota Komisi I DPR RI, Sukamta, merespons terkait pertemuan Wapres Jusuf Kalla dengan PM Israel Benyamin Netanyahu pad Sidang Umum PBB di New York. Ia mengatakan Indonesia haram berhubungan diplomatik dengan Israel.

"Indonesia ini benteng terakhir perlawanan Palestina mewujudkan kemerdekaannya. Bisa saja sebagian negara di dunia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, termasuk juga negeri-negeri Muslim. Tapi tidak dengan Indonesia. Sebagai negeri Muslim terbesar di dunia, Indonesia 'haram' secara politik buka hubungan diplomatik dengan Israel. Pengalaman dijajah selama 3.5 abad dan alasan ideologis yang termuat jelas dalam konstitusi RI yang anti-penjajahanlah yang membuat Indonesia sangat memahami dan menjiwai penderitaan dan perjuangan Palestina untuk mewujudkan kemerdekaannya secara penuh." katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (5/11/2018).

Lanjutnya, ia mengatakan bahwa pertemuan Netanyahu dengan Wapres Jusuf Kalla adalah hal yang tidak disengaja. Namun, ia menegaskan bahwa tidak ada satu alasan pun bagi Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel meskipun dengan syarat tertentu.

"Belum lagi jika kita menilik perilaku Israel dari dulu hingga sekarang. Tindakan yang sangat anti-demokrasi, anti-kemanusiaan, dan sangat rasialis. Banyak data dan fakta yang bisa diungkap soal keburukan Israel ini. Lantas apa yang bisa kita harapkan dengan negara seperti itu. Ajakan Netanyahu untuk buka hubungan diplomatik bisa jadi semacam jebakan. Israel itu penuh tipu muslihat." tegasnya.

Selain itu, ia berharapa Indonesia jangan percaya tipu daya Israel, "Resolusi PBB saja mereka khianati, apalagi Indonesia. Membuka hubungan diplomatik dengan Israel sama saja dengan mendukung Israel untuk terus menjajah Palestina. Demi perdamaian itu hanya rayuan gombal Israel saja," tegasnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: