Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yordania: Israel Ingin Membahas Kesepakatan Tanah Perbatasan

Yordania: Israel Ingin Membahas Kesepakatan Tanah Perbatasan Kredit Foto: Reuters/Ammar Awad
Warta Ekonomi, Amman -

Otoritas Yordania menyatakan Israel telah meminta konsultasi mengenai kesepakatan tanah khusus yang disepakati dalam perjanjian damai mereka di mana pemerintah Yordania ingin mengakhiri.

Di bawah perjanjian damai, dua wilayah perbatasan diakui berada di bawah kedaulatan Yordania tetapi memberi Israel ketentuan khusus untuk menggunakan tanah dan memungkinkan akses bebas Israel.

Baquora di mana Sungai Yarmouk mengalir ke Sungai Yordan dan di daerah Ghumar di gurun Wadi Araba selatan di mana petani Israel memiliki perkebunan besar.

Menteri Luar Negeri Ayman Safadi mengatakan keputusan kerajaan itu menunggu Israel untuk meminta ketentuan dalam perjanjian damai dalam mengadakan konsultasi setelah memberikan pemberitahuan sebelum batas waktu berakhir.

Kantor berita Yordania Petra mengutip juru bicara pemerintah Jumana Ghunaimat yang mengatakan Yordania telah menerima permintaan Israel tetapi tidak mengatakan kapan diskusi akan dimulai, seperti dilansir dari Reuters, Senin (5/11/2018).

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengakui langkah Yordania dan mengatakan negaranya ingin memasuki perundingan tentang kemungkinan memperluas pengaturan tersebut.

Safadi mengatakan kesepakatan itu, yang ditandatangani pada November 1994, telah disusun sebagai pengaturan sementara sejak awal. Yordania telah merenungkan langkah itu untuk sementara waktu sebelum batas waktu 10 November.

Raja Abdullah, yang menekankan wilayah tersebut adalah tanah Yordania dan akan tetap demikian, serta mengatakan langkah itu dibuat dalam kepentingan nasional pada periode gejolak regional.

Yordania adalah salah satu dari hanya dua negara Arab yang memiliki perjanjian damai dengan Israel dan kedua negara memiliki sejarah panjang hubungan keamanan yang erat.

Tetapi perjanjian itu tidak populer di Yordania di mana sentimen pro-Palestina meluas.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: