Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Yusril: Dulu Bela HTI, Sekarang Jadi Lawyer Jokowi

Yusril: Dulu Bela HTI, Sekarang Jadi Lawyer Jokowi Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menyatakan setuju menjadi pengacara pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden 2019.

"Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi 'lawyernya' kedua beliau itu," kata Yusril dalam pernyataan tertulisnya melalui pesan whatsapp yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Yusril, kesediaannya menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf bermula dari pertemuannya dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir, sebelumnya.

"Saya bertemu dengan Pak Erick Thohir di salah satu hotel di Jakarta pada Minggu lalu," katanya.

Yusril menjelaskan, Erick menyampaikan salam dari Jokowi kepada dirinya dan Yusril pun menyampaikan salamnya kepada Jokowi melalui Erick Thohir. "Kami bincang-bincang dan Pak Erick menanyakan kepastian apakah saya bersedia menjadi lawyer-nya Pak Jokowi dan Pak Kiai Ma'ruf Amin, dalam kapasitasnya sebagai pasangan capres-cawapres," ungkap Yusril.

Menurut Yusril, dirinya sudah cukup lama mendiskusikan kemungkinan menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf untuk 2019. "Ketika bertemu dan berdiskusi dengan Pak Erick itu, saya menyatakan setuju," katanya.

Ia menambahkan, pada diskusi itu, Erick menyebut bahwa menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf dirinya tidak mendapat bayaran dan Yusril menyanggupinya. 

"Pak Erick mengatakan, jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ini prodeo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja. Dulu pada Pilpres 2014, saya juga pernah dimintai menjadi ahli dalam gugatan Pak Prabowo kepada KPU tentang hasil pilpres di MK dan itu saya lakukan, gratis juga, tanpa bayaran apa pun dari Pak Prabowo," kata Yusril.

Yusri Ihza Mahendra sebelumnya dikenal getol membela Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang telah dibubarkan oleh Pemerintah Jokowi dan dianggap sebagai ormas terlarang. Reputasi Yusril juga lebih dekat dengan pesaing Jokowi, Prabowo Subianto, sebab partai besutannya, Partai Bulan Bintang sempat menghadiri acara Ijtimak Ulama beberapa bulan lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: