Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Loyo dan Impor Tinggi Mengerem Laju Pertumbuhan

Ekspor Loyo dan Impor Tinggi Mengerem Laju Pertumbuhan Kredit Foto: Antara/Didik Suhartono
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perekonomian Indonesia pada triwulan III 2018 tumbuh sebesar 5,17% year on year (yoy). Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ini didukung oleh permintaan domestik yang tumbuh 6,40% (yoy) atau meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2018 sebesar 6,35% (yoy).

Sementara itu, sektor eksternal berkontribusi negatif pada pertumbuhan ekonomi akibat kinerja ekspor yang melemah di tengah impor yang masih tumbuh cukup tinggi merespon pertumbuhan ekonomi domestik.  Ekspor neto yang negatif ini akhirnya menahan kenaikan pertumbuhan ekonomi triwulan III-2018, dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan II-2018 yang tercatat sebesar 5,27% (yoy).

“BI memandang positif peran kuat investasi dalam mendorong permintaan domestik dan menopang pertumbuhan ekonomi,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Agusman, di Jakarta, Senin (5/11/2018).

Agusman mengatakan peran dominan permintaan domestik dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran terutama bersumber dari investasi dan belanja pemerintah. Investasi tumbuh sebesar 6,96% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,86% (yoy). Pertumbuhan investasi yang kuat didukung investasi bangunan dan investasi nonbangunan.

Sementara itu ekspansi belanja pemerintah mencapai 6,28% (yoy), sehingga menjadi pertumbuhan tertinggi sejak 2016. Di lain sisi konsumsi rumah tangga tumbuh 5,01% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 5,14% (yoy). Permintaan domestik yang tetap kuat pada gilirannya mendorong impor tumbuh tetap tinggi yakni 14,06% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan dengan kinerja triwulan sebelumnya sebesar 15,26% (yoy). Adapun ekspor mencatat pertumbuhan 7,52%, lebih rendah dari capaian triwulan sebelumnya sebesar 7,63% (yoy).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: