'Co-Working Space' Jadi Ciri Kantor Startup: Biar Kayak di Rumah Sendiri, Ya?

Warta Ekonomi, Jakarta -

Ruang kerja yang dibutuhkan setiap tahunnya selalu naik, menurut Deskamag's 2017, Global Co-Working Survey. Demi menghemat kebutuhan itu, Instagram dan Uber menyulap kantornya dengan ruang kerja bersama.

Dalam ekosistem startup, hal ini berkembang pesat. Dengan melejitnya semangat wirausaha, semakin banyak profesional yang ingin mendapatkan otoritas untuk memutuskan kapan dan bagaimana mereka dapat bekerja, bersama dengan mencari fleksibilitas untuk memilih lingkungan yang memotivasi atau mendorong mereka.

Perusahaan besar juga sudah mulai banyak yang tertarik dengan ruang kerja bersama atau terbuka. Dengan begitu, mereka jadi bisa mengurangi ruang kantor dan menghemat pengeluaran mereka.

Hemat Biaya

Ruang kerja bersama adalah opsi hemat biaya dengan peluang yang lebih besar untuk berkembang. Ini juga memberikan peluang bagi pasar real estate dan telah muncul sebagai pilihan menarik bagi pemilik properti yang mencari penggunaan ruang kosong secara efisien.

Fleksibel

Alasan lain untuk popularitas ruang kerja bersama adalah tingkat fleksibilitas sesuai dengan kemampuan dan kualitas kebutuhan bisnis. Fleksibilitasnya dalam hal perjanjian sewa, jaringan yang lebih baik, memperkenalkan tim yang dapat diperluas, membayar ketika Anda menggunakan opsi, dll. Konsep kerja sama juga mempromosikan rasa komunitas dan yang terbaik bagi orang-orang yang suka berbagai ruang kantor.

Terjangkau

Karena bisnis terus berkembang, ruang kerja bersama menawarkan opsi yang layak untuk skala tim dan memberikan keuntungan dari bisnis yang berlokasi di pusat dengan harga yang jauh lebih terjangkau dan biaya awal yang rendah. Bahkan jika ruang kantor dapat diberikan secara finansial, waktu yang dihabiskan untuk membeli peralatan dan furnitur, mendapatkan lisensi, berhubungan dengan kontraktor, dll. Adalah sumber daya berharga yang harus diberikan untuk membangun bisnis Anda.