Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

La Nyalla: Kami Siap Bantu Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Pangan

La Nyalla: Kami Siap Bantu Pemerintah Jaga Stabilitas Harga Pangan Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Gubernur Jatim Soekarwo secara tegas menyatakan, bahwa ketahan pangan di wilayah Jatim dalam posisi sangat baik. Bahkan kata Pakde Karwo sapaanya, Jatim mampu menjadi tulang punggung pangan secara nasional.

Merespons hal tersbut, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, La Nyalla Mahmud Mattalitti menyatakan, pihaknya berupaya membantu mewujudkannya melalui berbagai langkah yang dilakukan salah satunya menjaga harga pangan secara stabil

“Kami sangat mengapresiasi terhadap upaya pemerintah untuk mewujudkan stabilitas pangan dalam negeri. Dalam hal ini, kami juga akan bersama-sama membantu karena ketersediaan pangan dengan harga yang stabil tidak akan tercipta jika hanya pemerintah yang bergerak. Petani, pengusaha dan pemerintah harus bersinergi dan berkomitmen untuk mencapainya,” tegas La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Rabu (7/11/2018).

Dijelaskan La Nyalla, ada beberapa langkah yang tengah dilakukan Kadin Jatim dalam mewujudkan keinginan tersebut, utamanya dalam hal off farm atau pasca panen, mulai dari proses pengolahan, pengemasan hingga distribusi. Apalagi secara nasional, Kadin Pusat juga telah mendapatkan mandat dari Menteri Pertanian untuk melakukan stabilisasi harga pangan di tingkat nasional.

‘Langkah yang dilakukan Kadin Jatim adalah sebagai kepanjangan tangan dari keinginan tersebut. Dan kami sangat berharap, melalui upaya yang kami lakukan ini akan berguna bagi masyarakat secara luas,” beber calon Wakil Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Jatim ini

Lebih lanjut, La Nyalla mengatkan, saat ini  Jatim menjadi salah satu lumbung pangan nasional dengan kontribusinya yang cukup besar. Hingga saat ini mencatat produksi padi di Jatim surplus 4,9 juta ton, jagung surplus 6,2 juta ton, ubi kayu surplus 2,9 juta ton, dan ubi jalar surplus 135 ribu ton. Untuk beras, konsumsi beras per kapita Jatim pada sensus 2016 lalu sebanyak 91,3 kg per kapita per tahun. Dengan jumlah penduduk sekitar 39 juta jiwa maka kebutuhan beras di Jatim sebanyak 3,6 juta ton beras setiap tahunnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, Adek Dwi Putranto, bahwa komitmen Kadin untuk mewujudkan stabilitas harga pangan adalah sebagai upaya Kadin Jatim untuk ikut bersama-sama menyejahterakan masyarakat secara luas.

Untuk peningkatan kualitas pangan yang akan dijual, Kadin telah bekerjasama dengan BPOM. Kerjasama tersebut terkait pelatihan tentang bagaimana cara mengolah produk sesuai dengan aturan dan standar yang ada, bagaimana memproduksi pangan sehat dan juga tentang pengemasan atau packaging.

“Kami telah mengagendakan untuk mengumpulkan sekitar 200 UKM dari seluruh Jatim yang akan kami latih. Nantinya mereka akan menjadi kepanjangan tangan kami untuk mengajarkan apa yang telah mereka dapat kepada teman-teman sesama UKM,” jelas Adek.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: