Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Uji Kelaikan Operasional Tol Batang-Semarang Akhir November

Pemerintah Uji Kelaikan Operasional Tol Batang-Semarang Akhir November Kredit Foto: Yosi Winosa
Warta Ekonomi, Semarang -

Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, Polri, Jasa Marga, dan Waskita Karya akan melakukan pengujian akhir kelaikan operasional jalan tol Batang-Semarang pada akhir November, sebelum menentukan Commercial Operation Date (COD) tol sepanjang 74,2 kilometer tersebut.

Kepala Proyek Tol Batang-Semarang Seksi V, Muhammad Faried mengatakan, saat ini pengerjaan struktur di lima seksi jalan tol tersebut sudah hampir selesai. Total seluruh proses pengerjaan tol Batang-Semarang per 4 November sudah mencapai 96,17%. Bahkan hampir seluruh seksi saat ini sedang dalam proses pengerjaan minor (kecil), yakni pengerjaan rambu lalu lintas, marka jalan, pembuatan saluran, pembersihan jalan, dan pemasangan penerangan jalan.

"Dari lima seksi pembangunan, seksi IV (Kendal-Kaliwungu) dan V (Mangkang-Ngaliyan) memang progresnya paling sedikit dibandingkan seksi lainn, yakni sekitar 93,03% karena kami mulainya agak belakangan, namun kami akan mengejar agar progresnya bisa menyamai seksi lain," kata dia di Semarang, Rabu (7/11/2018).

Ditambahkannya, yang sudah mendekati selesai 100%, yakni seksi I (Batang-Tulis) dan II (Tulis-Weleri) sekitar 97,7%, serta seksi III (Weleri-Kendal) dan IV (Kendal-Mangkang/Kaliwungu) masing-masing 96,9%. Sementara seksi V sempat terkendala pengerjaan jalan utama, yakni pengerjaan jembatan di atas tol (overpass) pada Kawasan Industri Gatot Subroto Krapyak yang belum selesai dan harus dipresisi.

Selain itu, masih ada 15 bidangan milik warga yang tidak memiliki sertifikat lahan di Purwoyoso yang belum dibebaskan dan terus dilakukan koordinasi PPK dan sewa lahan yang belum bebas untuk akses jalan, juga proses pemindahan bangunan sekolah MI Nurul Islam yang membentang di Jalan Honggowongso Nomor 7 Ngaliyan yang masih digunakan untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kurang lebih 10-12 ruangan dibongkar, termasuk toilet, laboratorium, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Rencananya, Senin nanti, akan terbangun 20 ruangan sebagai pengganti bangunan yang sudah dibongkar.

Corporate Secretary PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII), Indra Singawinata mengatakan, jalan tol Batang-Semarang merupakan proyek infrastruktur melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan skema Build Operate Transfer (BOT). Nilai investasinya mencapai Rp11,05 triliun dengan masa durasi penjaminan selama 15 tahun. Saat beroperasi, tol ini akan menghubungkan Merak, Banten, hingga Banyuwangi, Jawa Timur.

Perjanjian KPBU dan penjaminan pada proyek ini ditandatangani pada 27 April 2016 dengan badan usaha pemenang lelang, yakni PT Jasa Marga Batang Semarang, konsorsium antara PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Waskita Karya Toll Road (Persero). Ini merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis nasional yang tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 3 Tahun 2016.

"Proyek jalan tol ini merupakan salah satu ruas yang potensial dikembangkan untuk meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa serta mendorong penyebaran pembangunan, sehingga memunculkan alternatif wilayah lain sebagai pusat pembangunan permukiman dan kawasan industri dan menunjukkan bukti keseriusan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan jalan bagi masyarakat, sehingga jalan tol Trans Jawa dapat segera terwujud," kata Indra.

Dia mengungkapkan, dalam pengerjaannya, tol ini terbagi dalam lima seksi. Seksi I, awal proyek melintasi Batang Timur sepanjang 3,2 km; seksi II, Batang Timur-Weleri sepanjang 36,35 km; seksi III, Weleri- Kendal 11,05 km; seksi IV, Kendal-Kaliwungu 13,5 km; dan seksi V melintasi Kaliwungu hingga Krapyak sepanjang 10,9 km.

Sebagai informasi, PT PII telah memberikan penjaminan atas 16 proyek infrastruktur dengan skema KPBU, yaitu satu proyek PLTU Batang, 10 jalan tol (Batang-Semarang, Balikpapan-Samarinda, Pandaan-Malang, dan Manado-Bitung, Jakarta-Cikampek II Elevated, Krian-Legundi–Bunder–Manyar, Cileunyi–Sumedang-Dawuan, Serang-Panimbang, Probolinggo-Banyuwangi, dan Jakarta–Cikampek II Sisi Selatan), dua proyek air minum (SPAM Umbulan dan SPAM Bandar Lampung), dan tiga proyek telekomunikasi (seluruh paket proyek Palapa Ring: Barat, Tengah, dan Timur) dengan total nilai Rp176 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Yosi Winosa
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: