Soal Kasus Hukum SKK Migas, SUGI Optimis Menang

Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Sugih Energy Tbk (SUGI) menyampaikan bahwa kasus gugatan hukum SKK Migas yang diajukan oleh entitas anak perusahaannya, yaitu PT Petronusa Bumibakti masih terus berjalan. Sejak didaftarkan pada 11/10/2018 di PTUN Jakarta, saat ini majelis hakim tengah dalam proses pemeriksaan pendahuluan. 

Direktur SUGI, Dindot Seobandrio, menegaskan bahwa gugatan tersebut dilayangkan karena SKK Migas menyatakan telah mendapat arahan lisan dari Meneteri ESDM untuk mengakhiri kontrak kerja sama (SKK) antara PT Petronusa Bumibakti dan Pertamina. 

“Pengakhiran KKS tersebut menyalahi ketentuan baik dari segi kontraktual maupun dari segi tata usaha negara. Kami juga tidak mendapatkan penjelasan yang jelas baik dari SKK MIgas maupun dari Kementerian ESDM mengapa KKS Blok Selat Panjang diakhiri dan kemudian akhirnya dilelang oleh pemerintah,” jelas Dindot dalam keterbukaan informasi yang diterima di Jakarta, Kamis (8/11/2018). 

Soal proses hukum yang tengah berjalan, SUGI yakin bahwa PT Petronusa akan memenangkan kasus tersebut. 

“Proses terminasi kontrak yang dilakukan SKK Migas bertentangan dengan ketentuan di dalam PSC Selat Panjang dan bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan,” lanjutnya. 

Lebih lanjut, saat ditanyai soal strategi untuk melanjutkan PSC Selat Panjang di tengah kondisi terminasi kontrak dan insolvensi Petroselat, SUGI menyatakan akan mengoperasikan Blok Selat Panjang dan meminta perpanjangan. 

“Strategi perusahaan masih tetap sama. Jika perusahaan mendapatkan aset yang diblokir, masalah dari Blok Selat Panjang akan diselesaikan dengan damai tanpa merugikan kesejahteraan para pemegang saham,” tutupnya.