Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

TKDN Produk INKA Ditargetkan Capai Lebih dari 80%

TKDN Produk INKA Ditargetkan Capai Lebih dari 80% Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Madiun -

PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA berkomitmen untuk terus meningkatkan TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) dalam setiap produknya. Bahkan dalam tiga tahun terakhir, TKDN produk INKA sudah terbilang meningkat cukup signifikan.

Direktur Utama INKA, Budi Noviantoro, mengatakan bahwa saat ini produknya untuk tipe kereta bermesin seperti kereta Light Rail Transit (LRT) dan Lokomotif telah menerapkan TKDN masing-masing mencapai 42% dan 43%. Sebab, komponen seperti badan kereta, sistem penggerak kereta serta interior sudah menggunakan kandungan lokal dan dibuat di dalam negeri.

"Bahkan hingga AC (pendingin udara) pun kita sudah bisa buat sendiri di dalam negeri," jelas Budi dalam keterangannya di Madiun, Jawa Timur, (7/11/2018).

Sementara untuk produk kereta tak bermesin (gerbong kereta), penerapan TKDN yang dilakukan INKA sudah mencapai 70%. Untuk jenis ini, mulai dari badan, penggerak kereta, interior, sampai dengan sistem pengereman kereta sudah menggunakan kandungan lokal.

"Kami terus berkomitmen meningkatkan TKDN produk kami sbagaimana arahan Ibu Menteri BUMN. Secara bertahap dua hingga tiga tahun ke depan hal tersebut dapat terealisasi melebihi 80%," lanjut Budi.

Budi menjelaskan, salah satu upaya yang akan menggenjot TKDN produk INKA yakni melalui sinergi BUMN. Ke depan, sambung Budi, PT Barata Indonesia (Persero) akan berinvestasi untuk memproduksi roda kereta yang selama ini di impor INKA. Kemudian, ditambah lagi PT Pindad (Persero) akan memproduksi motor penggerak kereta. Belum lagi, jika PT INALUM (Persero) sudah bisa menerapkan hilirisasi produk tambangnya.

"Karena aluminium bisa kita gunakan untuk body kereta. Jika komponen-komponen yang biasa kami impor tersebut sudah ada yang produksi di dalam negeri, maka bukan hal mustahil TKDN produk INKA bisa mencapai lebih dari 90%. Namun prosesnya memang membutuhkan waktu," pungkas Budi Noviantoro.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Kumairoh

Bagikan Artikel: