Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kuartal III 2018, Laba Bersih Citibank Turun 29,8% Jadi Rp1,4 Triliun

Kuartal III 2018, Laba Bersih Citibank Turun 29,8% Jadi Rp1,4 Triliun Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Citibank NA, Indonesia (Citibank) membukukan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun pada akhir kuartal ketiga 2018. Angka ini turun 29,8% bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu yang sebesar Rp2 triliun.

CEO Citibank, Batara Sianturi mengatakan, penurunan laba bersih ini karena perseroan kembali melakukan pencadangan kerugian di triwulan I 2018, di mana sebelumnya dilepas ke laba pada 2017.

"Karena tahun lalu kami lakukan reversal cadangan kerugian, jadi ada big one reversal cadangan kerugian, sehingga membuat profit tahun lalu besar. Tahun ini dilakukan (pencadangan kembali) di triwulan I 2018, impact-nya ke triwulan berikutnya," ujar Batara di Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Dalam laporan keuangan kuartal III 2018, penurunan laba Citibank Indonesia salah satunya disebabkan oleh pendapatan bunga bersih yang turun 3,66% menjadi Rp3,1 triliun dari periode yang sama 2017 sebesar Rp3,2 triliun.

Kemudian biaya operasional Citibank Indonesia juga naik cukup signifikan yaitu 75,84% year on year (yoy) menjadi Rp1,9 triliun dari Rp1,1 triliun di kuartal III 2017. Kenaikan biaya operasional ini salah satunya dikontribusikan dari kenaikkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 34% menjadi Rp1,2 triliun.

Meski demikian, kinerja pertumbuhan kredit Citibank Indonesia tetap kinclong, di mana portofolio kreditnya di akhir kuartal ini meningkat 22% yoy menjadi Rp48,5 triliun yang didorong oleh pertumbuhan pada lini bisnis Institutional Banking, utamanya berasal dari sektor keuangan, pertambangan, dan manufaktur. 

Pertumbuhan kredit ini juga ditunjang oleh momentum pertumbuhan DPK sebesar 10%, sehingga memungkinkan Citibank untuk mempertahankan rasio Lending to Funding (RIM) sebesar 76,5%. Kemudian, tingkat permodalan serta kualitas aset juga tetap terjaga, di mana rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Citibank berada di level 23,95% dan rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto dan netto masing-masing sebesar 2,37% dan 0,70%. 

"Kami bangga dengan pertumbuhan kredit sebesar double digit. Citibank NA, Indonesia memiliki neraca yang kokoh dengan tingkat permodalan yang sangat memadai dan likuid," cetus Batara.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: