Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

LPEI Dukung Pembiayaan Ekspor Industri Pertahanan

LPEI Dukung Pembiayaan Ekspor Industri Pertahanan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank ikut mendukung pameran internasional bidang teknologi industri pertahanan tiga matra, Indo Defence 2018 Expo & Forum pada 7-10 November 2018 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Acara ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, dan lembaga-lembaga pemerintahan yang terkait. Tema yang diusung untuk pameran kali adalah 'Building Global Defence Partnerships to Secure the Future' dan dibuka secara langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Pameran tahun ini diikuti oleh 867 peserta dari 59 negara. Puluhan negara sahabat mengirimkan Official Delegation untuk menyaksikan pameran internasional ini, antara lain Malaysia, Australia, Yunani, Jepang, Fiji, Belarus, Arab Saudi, Slovakia, dan Uni Emirat Arab.

Dalam sambutannya di pembukaan Indo Defence 2018,  Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, pameran ini merupakan bagian dari pemenuhan visi misi Nawacita Presiden Joko Widodo. Tahun ini merupakan pameran ke-8 setelah pertama kali dilaksanakan pada 2004.

"Selain untuk memperkuat kemandirian industri pertahanan dan menjalin kerja sama dengan negara lain, pameran ini tentunya sejalan dengan Nawacita Presiden RI," ungkap Ryamizard dalam keterangan di Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Menurut Ryamizard, kemandirian industri pertahanan yang hendak dicapai Indonesia mengarah menjadi produsen, baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri. Kemandirian itu dimulai dari diperkenalkannya medium tank buah tangan kerja sama Indonesia dengan Turki yang menargetkan penjualan hingga 20.000 konsumen.

Tentunya dibutuhkan kerja sama yang erat antara pemerintah, industri, serta lembaga pembiayaan untuk mengembangkan BUMN. Pemerintah memastikan adanya kebijakan dan insentif yang memadai. Bidang industri harus mendorong diri mereka sendiri untuk mengembangkan teknologi industri saat berproduksi, di mana hal ini dapat dilakukan dengan berkolaborasi perusahaan lain, sedangkan lembaga pembiayaan memberikan fasilitas pembiayaan kepada BUMN atau pun swasta.

Pada kegiatan ini, Direktur Pelaksana V LPEI, Bonifacius Prasetyo menjadi narasumber pada diskusi panel sesi 3 yang membahas tentang Financial Scheme in Supporting International Defence Acquisition. Bonifacius mengatakan, pameran ini menjadi kesempatan bagus bagi LPEI guna mensosialisasikan fasilitas-fasilitas yang dapat diberikan oleh LPEI kepada perusahaan bidang teknologi industri pertahanan.

"LPEI turut mendukung pengembangan ekspor produk alutsista nasional, khususnya pada sektor penunjang melalui pemberian fasilitas ekspor kepada sejumlah BUMN, di antaranya PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), dan PT PAL Indonesia (Persero). Produk ekspor meliputi pesawat terbang dan kapal angkut yang diekspor ke Senegal dan Nepal," jelasnya.

Dia menuturkan, LPEI menawarkan sejumlah skema pembiayaan, sehingga acara ini akan menjadi wahana one stop solution bagi potential buyer. Salah satunya dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA), hal itu berdasarkan dasar hukum pendirian Indonesia Eximbank (UU Nomor 2/2009). 

Dalam hal ini, LPEI dapat melaksanakan penugasan khusus dari pemerintah untuk mendukung program ekspor nasional atas biaya pemerintah melalui KMK Nomor 787/KMK.08/2017.

Penugasan khusus adalah penugasan yang diberikan pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi untuk transaksi atau proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, tetapi dianggap perlu oleh pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: