Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perusahaan Penyedia Simulator Ini Optimistis Pendapatan Tumbuh 100% Tahun Depan

Perusahaan Penyedia Simulator Ini Optimistis Pendapatan Tumbuh 100% Tahun Depan Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Innosimulation Technology Indonesia (ITI), perusahaan teknologi berbasis Simulation, Virtual Realty, dan Augmented Realty pada 2019 menargetkan bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp200 miliar. 

Artinya, perusahaan hasil joint venture dengan Innosimulation Korea Selatan ini di tahun politik mendatang, angka pendapatannya naik hingga 100% atau dua kali lipat dari Rp100 miliar di 2017.

"Pendapatan dan kontrak tahun depan diharapkan bisa mencapai Rp200 miliar dibandingkan 2018 sebesar Rp100 miliar. Kontrak 2019 masih didominasi dari bidang militer," ungkap CEO PT Innosimulation Technology Indonesia, Deni Darojat Muslim di Jakarta, Kamis (8/11/2018).

Ia menuturkan bahwa sebenarnya ada tiga target pemasaran teknologi simulasi, yakni militer, pendidikan, dan hiburan. Dunia pendidikan masih menjadi target utama pemasaran teknologi tersebut karena tidak dapat dipungkiri jika teknologi merupakan solusi terbaik untuk melengkapi kebutuhan pelatihan (training). Pengguna simulasi mulai dari TNI, kepolisian, pemerintahan, departemen-departemen, hingga industri swasta.

"Saat ini kebutuhan paling banyak terhadap teknologi simulasi masih didominasi oleh TNI dengan presentase sekitar 80%. Kedua, digunakan oleh sektor perhubungan, seperti sekolah pelayaran, navigasi awak kapal, penerbangan, dan lain-lain, dan sisanya digunakan oleh pemerintahan dan industri swasta," tambahnya.

Perusahaan pun memperkenalkan sebanyak lima teknologi. Terdapat dua teknologi yang kerap digunakan di bidang pendidikan, yang pertama yaitu Virtual Maintenance Trainer (VMT) merupakan platform pengembangan simulasi pelatihan untuk maintenance (perawatan) berbasis komputer dalam segala bidang, seperti militer, otomotif, penerbangan, industri, medis, dan lain-lain. Dua metodenya, yakni dapat dipandu oleh instruktur atau pun standalone (siswa belajar sendiri). VMT ini membuat lingkungan praktik lapangan dimasukkan ke dalam komputer di ruang kelas dalam bentuk 3D.

Kedua adalah Wargaming Systems, yang merupakan platform pengembangan simulasi perang berbasis komputer di dalam ruang kelas. Sistem ini menampilkan environment seperti aslinya dalam bentuk 3D.

"Platform ini telah banyak digunakan di mancanegara untuk berbagai simulasi. Teknolgi simulasi ini berbasis permainan dengan standar khusus untuk industri pertahanan, serta menjadi unggulan simulasi pertempuran oleh tentara Amerika Serikat untuk program pelatihan," pungkasnya.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel:

Berita Terkait