Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prabowo: Hati-hati Hujan Lebat Seminggu ke Depan

Prabowo: Hati-hati Hujan Lebat Seminggu ke Depan Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memonitoring dalam sepekan terakhir menunjukkan adanya peningkatan cuaca signifikan dimana hujan lebat hingga sangat lebat terjadi di sebagian wilayah Indonesia yang berdampak genangan, banjir, longsor dan banjir bandang.

"Dalam sepekan ke depan menunjukkan curah hujan dengan intensitas lebat masih berpeluang terjadi yang dapat berpotensi mengakibatkan bencana hidrometeorologi antara lain genangan, banjir, longsor, banjir bandang dan puting beliung," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, kondisi tersebut dipicu oleh adanya aktifitas aliran massa udara basah atau fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO) dari Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera yang menuju ke wilayah Indonesia terutama Indonesia bagian Barat dan Tengah yang menyebabkan kondisi atmosfer wilayah tersebut sangat basah.

Prabowo menjelaskan bahwa pada skala lokal proses konveksi atau pemanasan dan penguapan lokal juga turut mendukung adanya pembentukan dan pertumbuhan awan-awan hujan.

Adanya pola sirkulasi angin tertutup (siklonik) yang berada di Samudera Hindia perairan Barat Sumatera dan Laut Cina Selatan bagian Barat perairan Kepulauan Natuna mempengaruhi pola pergerakan angin sehingga terbentuk pola belokan, pertemuan dan perlambatan angin di beberapa wilayah tersebut.

"Kondisi tersebut mengakibatkan peningkatan curah hujan yang signifikan di wilayah Indonesia bagian Barat dan Tengah," katanya.

Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di sekitar wilayah Indonesia dalam periode sepekan kedepan yaitu 9-14 November 2018, antara lain di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat.

Juga di Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur.

Di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.

Sedangkan potensi potensi gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4 meter diperkirakan terjadi di Samudera Hindia Barat Aceh, Samudera Hindia Barat Kepulauan Nias, Samudera Hindia Barat Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia Barat Bengkulu.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Bagikan Artikel: