Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

'Surabaya Membara' Jadi Tragedi Pertumpahan Darah (2)

'Surabaya Membara' Jadi Tragedi Pertumpahan Darah (2) Kredit Foto: Antara/Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Surabaya -

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai jadi dan tidaknya "Parade Surabaya Juang" yang akan digelar di tempat yang sama, di Jalan Pahlawan. "Saya terus terang kaget mendengar ada penonton yang jatuh di sana," ujarnya.

Menurut dia, sebetulnya untuk pelaksanaannya Parade Surabaya Juang, Pemkot Surabaya dan panitia acara sudah melakukan koordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) terkait jadwal kereta api yang lewat di viaduk tersebut. "Tapi kami tetap menunggu arahan selanjutnya, jadi tidaknya digelar Minggu pagi," tambahnya.

Sementara itu, Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser mengatakan sampai saat ini rencana teatrikal Parade Surabaya Juang yang akan dilakukan pada Minggu (11/11) pagi masih belum ada perubahan.

"Kami masih menunggu arahan Ibu Wali Kota Surabaya lebih lanjut. Ibu baru saja mendarat dari pesawat di Bandara Juanda," kata Fikser.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan acara Surabaya Membara merupakan kegiatan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sehingga pemkot hanya sebatas membantu melakukan evakuasi.

"Tidak ada permintaan pengamanan dan tim kesehatan dari Pemkot Surabaya. Dari kami tidak ikut terlibat," katanya.

Menurut dia, kejadian tersebut berawal dari penonton yang melihat Surabaya Membara dari atas viaduk yang merupakan jalur rel kereta api. Pada saat kereta api melewati viaduk tersebut belasan orang terjatuh.

Data sementara yang dihimpun atas kejadian tersebut, dua orang meninggal, 10 orang dilarikan ke RSUD dr Soewandhie, lima orang dilarikan ke RSUD dr Soetomo dan satu orang dilarikan ke RS PHC.

Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyatakan pementasan drama kolosal "Surabaya Membara" tahun depan tetap diizinkan untuk kembali digelar dengan pengamanan yang menjamin keselamatan penonton lebih diperketat.

"Viaduk rel kereta api itu memang bukan tempat untuk menonton pertunjukan," katanya sembari menunjuk ke arah viaduk rel kereta api di Jalan Pahlawan Surabaya, usai menyaksikan drama kolosal "Surabaya Membara", Jumat malam.

Khofifah langsung memimpin doa di akhir pertunjukan yang ditujukan terhadap para korban penonton yang meninggal dunia. "Mudah-mudahan khusnul khatimah, segala amalnya diterima dan dosa-dosanya diampuni," tuturnya, sembari membaca "Al Fatihah", diikuti ribuan penonton lainnya.

Bagi Khofifah, pementasan drama kolosal "Surabaya Membara" yang telah berlangsung rutin selama delapan tahun terakhir dalam rangka memperingati Hari Pahlawan adalah pengingat memori sejarah perjuangan "Arek-arek Suroboyo" dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia pada 10 November 1945.

"Meski malam ini jatuh korban penonton hingga ada yang meninggal dunia, tahun depan dan seterusnya pentas drama kolosal Surabaya Membara harus tetap digelar. Tentunya dengan pengamanan yang menjamin keselamatan penonton dengan lebih diperketat lagi," ucap mantan Mensos ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: