Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Strategi IPB Ciptakan Lulusan Berjiwa Wirausaha

Ini Strategi IPB Ciptakan Lulusan Berjiwa Wirausaha Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Bogor -

Institut Pertanian Bogor (IPB) merancang para lulusannya menjadi wirausahawan dengan menyiapkan berbagai strategi baik dalam kurikulum pendidikan maupun program-program pengembangan kreativitas mahasiswa.

Rektor IPB, Arif Satria, menyampaikan bahwa langkah pertama yang akan dilaksanakan tahun ini adalah melakukan pemetaan.

"Pemetaan dilakukan selama satu tahun ini untuk mencari tahu mahasiswa yang punya minat dan bakat dalam bidang bisnis," ungkap Arif dalam pembukan Ekspo Kewirausahaan Mahaiswa Indonesia (KMI) ke-9 di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Sabtu(10/11/2018). 

Berdasarkan hasil pemetaan tersebut, mahasiswa yang memiliki minat serta bakat berwirausaha akan disalurkan keterampilannya melalui pusat pengembangan bisnis.

"IPB juga memiliki start up shcool sekolah usaha rintasan sebagai ajang untuk membina mahasiswa yang bergelut di bidang wirausaha," katanya.

Menurut Arif, IPB menyiapkan langkah-langkah secara institusi untuk mendorong mahasiswa menjadi wirausaha. Berbagai program disediakan supaya bisa dimanfaatkan oleh calon-calon wirausaha dari kalangan mahasiswa. IPB punya target 10% lulusannya menjadi seorang entrepreneur.

Saat ini, sudah banyak wirausaha muda dari kalangan mahasiswa bermunculan, bergerak di berbagai bidang baik pangan, hortikultura, dan marketing. Hampir sebagain besar untuk bidang pertanian, produksi, menjual dan produk olahan.

Selain itu, beberapa fasilitas untuk mendorong jiwa entrepreneurship para mahasiswa, IPB juga sudah memiliki taman teknologi uang di dalamnya ada proses inkubasi. Proses inkubasi ini untuk mendampingi mahasiwa yang melakukan kegiatan usaha, maupun meningkatkan standar teKnologinya di atas angka sembilan.

"Di IPB sudah ada Sabisa, di wilayah Sindangbarang, lahan milik IPB dimanfaakan mahasiswa untuk mengelola bisninya baik perorangan maupun berkelompok," katanya.

Melalui Sabisa ini, IPB memfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan bisnisnya dengan melakukan uji lapangan. Lahan milik IPB bisa ditanami untuk penyembangan tanaman hortikultura, buah, sayuran, dan buah naga.

"Sabisa sudah berkembang dimanfaatkan beberapa puluh anggota, dapat memanfaatkan lahan ini selama setahun, dan tahun berikutnya berganti ke adik kelasnya, jadi ada regenerasi," kata Arif.

Sementara itu, Direktur Pembelajaran, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswanya, Kemenristekdikti, Didin Wahidin, mengatakan terjadi penurunan semangat berwirausaha. Hal ini menimbulkan keprihatinan terutama Kemenristekdikti sehingga perlu upaya untuk digelorakan semangat berwirausaha.

"Keprihatinan ini yang mendorong lahirnya kegiatan KMI yang tahun ini sudah memasuki tahun kesembilan," kata Didin.

Didin juga mengingatkan masih rendahnya daya saing inovasi anak bangsa di tingkat dunia sehingga perlu disikapi secara serius dan merangsang anak-anak muda untuk berinovasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: