Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Suka Belanja Online? Baca 4 Cara Ini Supaya Kantong Enggak 'Kering'

Suka Belanja Online? Baca 4 Cara Ini Supaya Kantong Enggak 'Kering' Kredit Foto: Unsplash/Rawpixel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Fenomena belanja online yang fleksibel dan membuat konsumen merasa mudah kerap menyebabkan keuangan bulanan terganggu. Masyarakat terkadang 'khilaf' apabila melihat toko online mengadakan banyak promo cicilan atau gratis ongkos kirim, yang semulanya tidak butuh barang itu, karena iming-iming promo bisa jadi tergoda juga lho.

Kemudahan memilih barang dan metode pembayaran saat ini yang hanya tinggal transfer via mobile banking menyebabkan seseorang menjadi 'lapar' mata dan dengan mudah menghabiskan uang dengan cepat.

Alih-alih ingin menabung atau investasi, malah penghasilan setiap bulan ludes enggak tersisa karena terlalu excited dengan kemudahan belanja online ini.

Agar uang bulanan Anda tidak terganggu, Anda harus membuat anggaran uang untuk belanja online khusus.

Buat Anggaran Belanja

Enggak masalah kok kalau Anda adalah orang yang gemar berbelanja, asal harus ada perhitungan khususnya, ya. Anda harus menentukan anggaran bulanan khusus untuk belanja 10 persen dari penghasilan. Begitu kata Financial Planner dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Andi Nugroho.

"Bila kegiatan itu disamakan seperti hobi atau pun kesenangan pribadi, maka anggaran idealnya adalah 10 persen dari penghasilan kita," jelasnya.

Misalnya, Anda memiliki penghasilan Rp7.000.000 per bulannya, maka uang atau anggaran yang dapat Anda sisihkan untuk belanja online tidak boleh lebih dari Rp700.000.

Boleh Lebih dari 10%

Namun, lain hal jika dari penghasilan tiap bulan yang Anda peroleh itu sudah dianggarkan untuk kebutuhan utama setiap bulan, seperti konsumsi, ongkos bahan bakar, dan menabung, Anda boleh saja menambahkan anggaran untuk berbelanja.

"Bila ternyata pos-pos pengeluaran lain sudah bisa tercukupi dan masih tersisa banyak, boleh saja untuk belanja online lagi," ungkap Andi.

Belanjakan Barang Produktif

Eits, tapi jangan sampai terjadi pemborosan, ya. Usahakan Anda membelanjakan barang-barang produktif dan dapat menjadikan penghasilan tambahan untuk Anda atau istilahnya pasif income.

“Tetapi yang dibeli sebaiknya barang-barang produktif seperti produk-produk investasi reksadana dan logam mulia,” pungkasnya.

Uninstall Saja, Deh!

Kalau anggaran ini tidak membuahkan hasil, dan Anda masih saja kegilaan berbelanja online, ada baiknya Anda menghapus aplikasi marketplace saja deh. Agar anggaran bulanan Anda tidak terganggu, dan kebutuhan pokok Anda tetap terpenuhi.

“Cara lain adalah dengan uninstall aplikasi-aplikasi marketplace ataupun unfollow akun pedagang online. Semua itu tujuannya agar kita tidak tergoda untuk belanja barang-barang yang sebenarnya bukan prioritas untuk dibeli,” kata Andi.

Belanja online boleh saja, asal tahu batasannya, ya!

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: