Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bappenas: Transformasi Struktural Ekonomi Berjalan Lambat

Bappenas: Transformasi Struktural Ekonomi Berjalan Lambat Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan bahwa salah satu penyebab utama stangnasi pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah rendahnya produktivitas. Produktivitas yang rendah ini dipicu oleh lambannya transformasi struktural ekonomi .

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, transformasi struktural yang dilakukan saat ini belum mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dalam kajian kami, alasan utama di balik bermasalahnya proses tranformasi struktural adalah kita tidak memiliki investasi yang berkualitas," kata Bambang dalam pidatonya yang dibacakan Staf Ahli Menteri PPN Bidang Pembangunan Sektor Unggulan dan Infrastruktur, Bambang Priyambodo di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (12/11/2018).

Menurut Bambang, ada tiga indikator permasalahan yang membuat transformasi struktural berjalan lambat. Pertama, minimnya investasi di pembangunan infrastruktur. Meskipun di era pemerintahan Jokowi pembangunan infrastruktur sudah digencarkan, namun hal tersebut dianggap belum cukup, mengingat Indonesia sudah jauh tertinggal dari negara-negara lain.

"Investasi infrastruktur yang kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir cukup membantu, tapi itu masih belum cukup," ucapnya.

Kedua, investasi dalam peralatan mesin dan Foreign Direct Investment (FDI) yang masih relatif rendah. "Kita tidak bisa mengharapkan manufaktur tumbuh jika mereka tidak berinvestasi di peralatan dan mesin," jelasnya.

Ketiga, investasi dalam modal sumber daya manusia juga dinilai masih kurang. Pencapaian sekolah menengah dan tersier relatif rendah dibandingkan dengan rata-rata negara dengan tingkat pendapatan yang sama. Tidak hanya dalam kuantitas, tetapi juga dalam kualitas pendidikan.

"Skor PISA dan TIMSS kita di bawah rata-rata. Hal yang sama terjadi jika kita melihat pekerjaan. Pekerjaan kita masih didominasi oleh pekerja tidak terampil," ungkapnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: