Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Maraknya E-commerce Bikin Pekerjaan Tradisional Terancam? Salah Besar!

Maraknya E-commerce Bikin Pekerjaan Tradisional Terancam? Salah Besar! Kredit Foto: Lazada Indonesia
Warta Ekonomi, Jakarta -

E-commerce relatif masih baru booming di kalangan Asia Tenggara. Maraknya e-commerce ke permukaan masyarakat membuat sebagian orang merasa khawatir akan kehilangan pamor mereka, seperti misalnya pedagang di pasar tradisional, pedagang di toko ritel, ojek pengkolan, atau warung-warung kecil yang ada di sekitar perumahan. Mereka khawatir pelanggan lebih senang memanfaatkan e-commerce untuk kebutuhan sehari-hari daripada harus datang ke usaha mereka.

Dengan menyaksikan perkembangan ekonomi digital tersebut, seharusnya semua masyarakat turut mendukungnya. Namun, kekhawatiran itu pun dapat dimengerti.

Bisa Jadi Peluang Pekerjaan

Satu hal yang harusnya masyarakat pahami, perkembangan e-commerce ini bukan hanya dapat mengancam hilangnya suatu pekerjaan, tetapi mereka juga dapat menciptakan lebih banyak lagi kesempatan bagi orang untuk meningkatkan diri menjadi pengusaha.

Meskipun sebagian besar tidak terlewatkan, ekonomi digital juga menciptakan lebih banyak pengusaha di Asia Tenggara, baik melalui platform internasional seperti Airbnb maupun perusahaan lokal. Kita perlu menyoroti fungsi platform digital yang menciptakan wirausaha di kawasan ini untuk mengumpulkan lebih banyak dukungan bagi mereka dari pembuat kebijakan, investor, pelanggan, dan pemangku kepentingan lainnya dalam komunitas bisnis yang lebih luas.

Semua Bisa Jadi Wirausaha

Hmm, tapi lagi-lagi masyarakat masih berpikiran bahwa "orang yang menjadi pengusaha itu hanya mereka yang memiliki wewenang di perusahaan, bukan seperti kami sopir perusahaan dan operator perusahaan. Kami tetap saja hanya karyawan". Itu pemikiran lama. Di zaman sekarang, zaman di mana sudah bergantung semuanya terhadap e-commerce, waktu sudah menjadi lebih fleksibel dan semua serba mudah.

Sama halnya dengan kedudukan sopir dan operator perusahaan, mereka dapat disulap seperti seorang wirausahawan. Mereka dapat menentukan sistem operasi dan jadwal sesuai dengan keinginan mereka. Asal, satu catatan, hal itu tidak merugikan perusahaan.

Dengan begitu, tidak perlu khawatir dengan perkembangan e-commerce. Pekerjaan akan menjadi lebih mudah dan tidak ada perbedaan kedudukan di dalamnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Clara Aprilia Sukandar
Editor: Clara Aprilia Sukandar

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: