Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK: Hadapi Kemajuan Teknologi di Sektor Keuangan dengan Sinergi

OJK: Hadapi Kemajuan Teknologi di Sektor Keuangan dengan Sinergi Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dalam rangka menyambut HUT ketujuhnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengadakan seminar nasional bertajuk "Financial Sector 4.0: Synergizing Fintech and Financial Institutions" di OJK Infinity, Jakarta, Selasa (13/11/2018). Seminar tersebut dibuka oleh Wakil Ketua Dewan Komisaris OJK, Nurhaida. 

Dalam sambutannya, Nurhaida mengatakan, saat ini OJK tengah menghadapi tantangan terkait dengan kemajuan teknologi di bidang jasa keuangan. Kemajuan teknologi perlu dihadapi dengan perhatian dan partisipasi dari seluruh stakeholders di industri jasa keuangan karena memiliki pengaruh yang besar.

"Hal itu harus diantisipasi oleh para stakeholders di bidang jasa keuangan. Melalui kolaborasi, tantangan bisa diubah menjadi kesempatan, kerja sama antara para stakeholders akan sangat dibutuhkan," ujarnya.

Selain itu, ia berujar, dengan adanya kolaborasi antara lembaga jasa keuangan dan perusahaan financial technology (fintech), kemajuan industri keuangan di Indonesia pun akan berjalan dengan baik. Inovasi keuangan digital dari fintech tidak akan mematikan lembaga jasa keuangan konvensional, begitu pula sebaliknya.

"Sebetulnya malah bisa disinergikan. Lembaga jasa keuangan, perusahaan efek, asuransi, untuk mencapai masyarakat yang jauh, mereka butuh biaya besar. Di situlah bisa dibangun kerja sama dengan fintech yang memiliki kemampuan jangkauan yang lebih luas untuk meminimalisir biaya," papar Nurhaida.

Ia menambahkan, kedua stakeholders itu tak harus berkompetisi. Sebaliknya, mereka bisa berkoordinasi dan berkolaborasi, sehingga sektor keuangan lebih maju dan meningkat. Dengan begitu, sektor keuangan di Indonesia bisa menciptakan terobosan agar tidak tertinggal dari negara lain. 

Nurhaida berkata, "Semoga bisa tercipta banyak pengembangan bagi industri jasa keuangan di indonesia melalui sinergi dan kolaborasi."

Revolusi industri sebelumnya telah meningkatkan pendapatan per kapita, menurut Nurhaida. Oleh karena itu, ia berharap revolusi industri 4.0 juga memiliki dampak serupa. Karena itu seluruh pihak di industri jasa keuangan perlu bekerja sama untuk menghadapi persaingan di revolusi industri 4.0 ke depannya. 

"Persiapan menghadapi industri 4.0 harus menjadi prioritas utama kita. Banyak perusahaan harus melakukan perubahaan yang memanfaatkan teknologi, mulai dari robotik, AI, dan Big Data. Kami mengajak para stakeholders untuk bekerja sama. Kalau tidak dihadapi bersama, tentu kita akan kalah bersaing dengan negara lain," tutup Nurhaida dalam sambutannya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: